Aliran Irigasi Putus Akibat Pembangunan Tol Serang-Panimbang, 80 Hektare Persawahan di Serang Dijadikan Kawasan Industri
SERANG - Lahan pertanian seluas 80 hektare, di Desa Bojongpandan, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang, Banten, dijadikan kawasan industri yang diproyeksikan dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW).
"Lahan persawahan yang diproyeksikan menjadi kawasan industri, sudah direncanakan sejak adanya pembangunan Tol Serang-Panimbang. Totalnya ada 80 hektare lahan persawahan, yang dijadikan kawasan industri," Kata Kepala Desa Bojong Pandan Hulman di Serang, Banten, Antara, Kamis, 21 Desember.
Alasan dijadikan kawasan industri karena kondisi lahan pertanian yang mengalami kesulitan air imbas irigasi terputus sejak pembangun Tol Serang-Panimbang. Sehingga, Desa Bojong Pandan ditunjuk bakal menjadi kawasan industri pada lahan persawahan tersebut.
"Sebetulnya sawah kita di Bojong Pandan kurang begitu memuaskan untuk hasilnya, akibat aliran irigasi sekarang tersendat akibat adanya pembangunan Tol. Sekarang, aliran irigasi tidak sampai sini karena tersendat, yang membuat sawah tadah ujan hanya dapat ditanami sekali," ucapnya.
Hulman mengatakan, memang hingga saat ini belum ada investor yang berminat masuk untuk melakukan pembebasan lahan di wilayah tersebut.
"Sampai saat ini belum ada investor yang masuk untuk melakukan pembebasan lahan. Dan lahan tersebut masih digarap oleh pemilik lahan, menunggu sampai ada investor yang masuk," katanya.
Hulman mengatakan, investor diduga kurang berminat untuk melakukan pembebasan lahan, karena lahan tersebut merupakan lahan pertanian yang membuat mekanismenya relatif sulit. Sedangkan, untuk prosesi jual beli lahan saat ini masih dilakukan antar individu masyarakat, bukan dilakukan oleh investor.
"Investor ini mungkin kesulitan dalam mengurus LSD nya, karena ini lahan persawahan bukan tanah darat yang notabennya bisa langsung dibangun. Kemungkinan seperti itu, yang membuat investor minim untuk berminat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala DKPP Kabupaten Serang Suharjo mengatakan, pihaknya memiliki beberapa strategi yang dapat berguna, untuk memastikan produktifitas lahan pertanian maksimal serta mencukupi kebutuhan beras di Kabupaten Serang. Salah satu upaya yang akan dilakukan, dengan memaksimalkan jumlah tanam dalam setahun agar produktifitas dapat terus ditingkatkan.
Baca juga:
- Firli Mangkir Hari Ini, Kapolda Metro Siapkan Surat Perintah Bawa Paksa di Panggilan Kedua
- Datangi Dewas KPK Jadi Alasan Firli Bahuri Tak Penuhi Pemeriksaan di Bareskrim
- Dewas KPK Sebut Firli Bakal Rugi Mangkir dari Sidang Dugaan Pelanggaran Etik
- Firli Mangkir Hari Ini, Kapolda Metro Siapkan Surat Perintah Bawa Paksa di Panggilan Kedua
"Kita maksimalkan dengan sawah yang masih ada dengan peningkatan produksi, misalnya yang satu tahun biasa dua kali tanam kita tingkatkan menjadi tiga kali, yang biasa satu kali kita tingkatkan menjadi dua kali, begitu seterusnya," katanya.