LEBAK - Proyek pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang disebut mempercepat Kawasan Ekonomi Khusus ( KEK). Selain itu juga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi lokal yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami sebagai elemen masyarakat tentu menyambut positif proyek Jalan Tol Serang-Panimbang itu," kata Jaringan Relawan untuk Masyarakat (Jarum) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Nunung Hidayat dilansir Antara, Senin, 13 September.
Masyarakat Kabupaten Lebak dan Pandeglang dipastikan akan tumbuh ekonomi baru dengan didukung kemudahan akses angkutan melalui Jalan Tol Serang- Panimbang yang terkoneksi dengan Jalan Tol Jagorawi.
Kemungkinan besar para investor di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi ( Jabotabek) akan menanamkan modalnya di wilayah Provinsi Banten bagian selatan.
Selain harga lahan di sana murah juga lokasinya sangat strategis, karena berdekatan dengan Pelabuhan Internasional Bojonegoro dan Bandara Soekarno-Hatta.
Disamping itu juga terdapat Pembangkit Tenaga Listrik Uap di Labuhan dan Suryalaya Merak.
"Kami optimistis pergerakan ekonomi Lebak dan Pandeglang akan dibanjiri investor dan menyerap ribuan tenaga kerja lokal, " katanya menjelaskan.
Menurut dia, dampak pembangunan Jalan Tol Serang - Panimbang dipastikan akan tumbuh kawasan - kawasan industri juga kawasan permukiman baru yang dapat memanfaatkan potensi ekonomi masyarakat setempat.
Selain itu juga sektor pariwisata akan bangkit karena potensi wisata pesisir Banten selatan sangat menjanjikan untuk mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara.
Untuk mendukung pergerakan ekonomi lokal, kata dia, pemerintah daerah dapat memberikan kemudahan proses perizinan juga mengoptimalkan sosialisasi agar masyarakat menerima kehadiran investor tersebut.
Selain itu juga mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk percepatan penyelesaian pembangunan Jalan Tol Serang - Panimbang.
"Kami berharap proyek Jalan Tol Serang- Panimbang berjalan lancar dan selesai tepat waktu, " katanya.
BACA JUGA:
PT Wijaya Karya Serang Panimbang (WSP) sebagai entitas anak WIKA merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) berdasarkan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) pada 22 Februari 2017 untuk membangun Jalan Tol Serang-Panimbang yang melintasi kabupaten/kota, yaitu Kota Serang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang.
Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang dikerjakan melalui skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang terdiri atas tiga seksi yaitu Seksi 1 sepanjang 26,5 km menghubungkan Serang-Rangkasbitung, Seksi 2 sepanjang 24,17 km menghubungkan ruas Rangkasbitung-Cileles, dan Seksi 3 sepanjang 33 km yang menghubungkan Cileles-Panimbang. Untuk Seksi 1 dan 2 menjadi porsi BUJT WSP dan seksi 3 menjadi porsi pemerintah.
Untuk Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 1, saat ini progres konstruksinya mencapai 96,63 persen dan kemungkinan akan segera dioperasikan.
Sedangkan untuk Seksi 2 dan 3 masih dalam tahap pembebasan lahan dengan progres Seksi 2 mencapai 75 persen dan Seksi 3 sebesar 64,21 persen. Seksi 2 dan 3 ditargetkan selesai konstruksi pada Agustus 2023.