Sam Smith Dapat Status Khusus dari Tiktok, Apa Itu?

JAKARTA - TikTok memberikan status khusus kepada akun-akun terkenal tertentu, di mana moderator di Eropa didorong untuk bersikap lunak terhadap konten yang mereka posting.

Jurnalis Hibaq Farah dan Dan Milmo dari The Guardian berpendapat bahwa platform media sosial menciptakan hierarki pengguna, di mana individu atau kelompok tertentu diberi tag internal yang memungkinkan mereka memiliki lebih banyak kelonggaran.

"Akun-akun tertentu yang tampaknya penting telah diberi tag internal, yang tampaknya tidak muncul di akun lain,” kata mereka seperti dikutip NME, Kamis.

Tag internal yang ditetapkan ke pengguna dan individu tertentu menunjuk ke status yang lebih tinggi dan menyertakan penanda seperti “super account”, “super account super account”, “Top PGC”, dan “top creator”..

Orang-orang seperti Russell Brand – yang dituduh melakukan pemerkosaan, kekerasan seksual dan pelecehan emosional, meskipun membantah keras klaim tersebut – Sam Smith, Manchester United, presenter TV Michael Barrymore, dan YouTuber Ethan Payne diberi tag internal. Tidak dijelaskan apakah orang-orang ini mengetahui tag di akun mereka.

“The Guardian telah menyelidiki TikTok di tengah kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang bagaimana TikTok memoderasi lebih dari satu miliar penggunanya di seluruh dunia dan melihat adanya komunikasi internal yang kemungkinan akan menimbulkan pertanyaan baru tentang bagaimana aplikasi tersebut diawasi,” lapor outlet berita tersebut.

“Menurut komunikasi internal yang dilihat oleh The Guardian, moderator telah diberitahu untuk memperlakukan akun yang membawa tag tersebut dengan lebih lunak dibandingkan dengan pengguna lain.”

Publikasi tersebut juga melaporkan bahwa pesan yang dikirim oleh seorang penasihat kepada lebih dari 70 moderator menyarankan mereka untuk lebih toleran terhadap kreator top dengan sesuatu yang digambarkan sebagai “edge case” (kasus tepi).

Meskipun tidak ada penjelasan tentang apa sebenarnya “kasus tepi” itu, publikasi tersebut meyakini bahwa kasus tersebut mengacu pada video yang dianggap melanggar pedoman TikTok.

“Saya memahami bahwa jika Anda menganggap sebuah video sebagai kasus yang tidak menguntungkan, maka Anda didesak untuk tidak menerapkan kebijakan jika itu adalah pembuat konten top,” seorang anggota staf TikTok mengatakan kepada The Guardian.

Sejauh ini, media sosial tersebut belum merilis pernyataan resmi apa pun. Namun, juru bicara TikTok meegaskan pernyataan kepada outlet tersebut bahwa tuduhan tentang kebijakan TikTok ini salah.

"(Ini) didasarkan pada kesalahpahaman," kata juru bicara TikTok.