Kemenkes Tunggu Hasil Klinis dan Rekomendasi Ahli Terkait Vaksin Nusantara

JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi angkat bicara soal Vaksin Nusantara yang dikembangkan oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Dia mengatakan, pihaknya masih mempelajari dan menunggu hasil uji klinis dari vaksin tersebut.

"Kita menunggu, ya, hasil uji klinis dan nanti rekomendasi para ahli," kata Nadia saat dihubungi VOI, Jumat, 19 Februari.

Lebih lanjut, dia menyebut Kemenkes mendukung vaksin yang telah dikembangkan Terawan saat dirinya menjabat. Namun, yang perlu diingat, Vaksin Nusantara ini masih dalam tahapan uji klinis.

"Secara umum Kemenkes mendukung pengembangan vaksin dan apapun juga yang merupakan karya anak bangsa tapi ini masih dalam ranah uji klinis," tegasnya.

Sebelumnya, setelah lama tak muncul usai direshuffle oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), mantan Kepala RSPAD Gatot Subroto itu ternyata punya kesibukan baru yaitu mengembangkan Vaksin Nusantara. Pengembangan vaksin tersebut sudah melewati uji klinis tahap pertama.

Dia mengatakan hasil uji klinis vaksin nusantara berjalan dengan baik. Bahkan, vaksin itu diklaim bersifat personal dan bisa digunakan semua kalangan termasuk yang memilik komorbid (penyakit penyerta).

"Tentunya konsep generalized harus diubah menjadi konsep personality individual vaccination," ucap Terawan dilansir dari Kompas TV, Rabu, 17 Februari.

Dalam proses pembuatan vaksin nusantara ini, kata Terawan, harus melewati proses inkubasi selama kurang lebih 7 hari. Hingga nantinya akan menjadi vaksin individual atau personal.

"Intinya adalah dari setiap kita punya dendritic cell tinggal dikenalkan antigen COVID-19 sehingga akan menjadi punya memory dendritic cell itu terhadap COVID-19," ujarnya.

Dia juga mengklaim vaksin ini akan memberikan kekebalan tubuh dalam waktu yang cukup lama. Sebab, vaksin ini menggunakan bahan serum darah dari masing-masing individu.