DeepL Translator Luncurkan Versi Layanan Pro di Indonesia

 

JAKARTA - DeepL, layanan penerjemah berbasis Kecerdasan Buatan (AI), resmi meluncurkan versi Pro atau layanan berbayar di Indonesia. DeepL Pro sudah bisa diakses mulai Selasa, 19 Desember.

Layanan Pro ini telah diperkenalkan sejak pertengahan November lalu sebagai versi yang lebih lengkap dibandingkan dengan versi gratis. Saat itu, DeepL mengatakan bahwa DeepL Pro akan memberikan banyak peningkatan yang menguntungkan pengguna.

DeepL memperkenalkan lima fitur utama yang hanya bisa dirasakan oleh pengguna DeepL Pro, mulai dari keamanan data yang diperkuat hingga integrasi DeepL Application Programming Interface (API).

DeepL Pro menjamin keamanan data para pengguna dengan menghapus teks dan file dari server mereka. Dengan dihapusnya data hasil terjemahan dari server, teks dan file yang diunggah oleh pengguna tidak akan digunakan oleh pihak lain.

Selain dari segi keamanan data, pengguna juga mendapatkan akses penerjemahan teks tanpa batas dan kapasitas pengunggahan dokumen yang lebih besar. Dua kemampuan ini tentu menguntungkan pengguna ketika ingin menerjemahkan teks yang sangat panjang.

Selanjutnya, DeepL juga memiliki kemampuan kustomisasi yang dihadirkan secara khusus untuk layanan Pro. Pihak perusahaan mengatakan bahwa mereka akan mempertahankan standardisasi pesan internal dan eksternal dengan opsi penyesuaian terjemahan.

Fitur terakhir yang bisa dirasakan pengguna DeepL Pro adalah integrasi API. Dengan adanya fitur ini, perusahaan yang berlangganan bisa menerjemahkan konten dari situs web, aplikasi, tools, dan pesan internal perusahaan.

Beberapa waktu lalu, DeepL sempat mengatakan kepada VOI bahwa versi Pro di berbagai negara yang tersedia memiliki nilai yang sama, hanya saja disesuaikan dengan nilai tukar mata uang dan aspek-aspek tertentu.

Sama seperti negara lainnya, DeepL Pro hadir dengan tiga bentuk layanan dan dengan harga yang berbeda, yaitu Starter, Advanced, dan Ultimate. Sayangnya, meski harga ini merupakan versi untuk Indonesia, tampilannya masih menggunakan dolar AS atau belum dikonversikan.