Ruko di Cipulir Tempat Terbunuhnya Pasutri Adalah Kantor Penyalur Tenaga Kerja

JAKARTA – Kepolisian mengungkap ruko tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan pasangan suami istri (Pasutri) di Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penyaluran tenaga kerja.

“Itu yang kami tahu saat ini, ruko penyalur tenaga kerja. Tapi sudah tidak beroperasi karena sudah tidak diperpanjang kontraknya. Jadi yang tinggal di sana hanya menghabiskan sisa kontrak seperti itu.” ungkap Kompol Widya kepada wartawan, Selasa 19 Desember.

Informasi menyebut, bahwa kedua tersangka berencana akan dipekerjakan di sebuah restoran.

“Iya. Pengakuan dari si TSK (tersangka), dia bilang akan dipekerjakan di restoran. Seperti kayak restoran siap saji, atau restoran Jepang. Cuma belum dapat dipekerjakan. Jadi selama itu dia masih menunggu di situ selama dua minggu.” ujar Widya.

Lebih lanjut, meski sudah tidak beroperasi, namun di dalam ruko itu terdapat beberapa orang yang tinggal, kedua tersangka yakni AH (26) dan JZ (22), dua saksi, dan dua korban yakni Danu dan Dedeh.

“Ada 6. Iya karyawan juga, yang di situ karyawan lama juga bareng sama pasutri itu.” singkat Widya.

Kronologis

Dijelaskan Kompol Widya, aksi itu dilakukan kakak beradik saat kedua korban sedang tidur. AH membekap Dedeh sedangkan JZ menyerang Danu.

“Jadi mereka berdua datang ke kamar pasutri ini langsung membekap supaya orang lain tidak ada yang mendengar. Si pelaku J langsung menyerang korban D (Danu) laki-laki, kan suami istri lagi tidur.” Kata ujar Kompol Widya, Selasa 19 Desember.

Keributan pun terjadi di dalam kamar. Kedua pelaku panik karena Dedeh, wanita yang sedang hamil tua, teriak.

“Istrinya teriak. Nah pas teriak diserang juga sama si J karena khawatir berisik. Karena teriak maka berusaha dibekap oleh AH supaya tidak berisik. Tapi suara korban si perempuan ini berhasil membangunkan dua karyawan lainnya. Sehingga kedua saksi mendatangi sumber suara.” paparnya.

Kedua pelaku menggunakan pisau untuk menganiaya pasutri hingga tewas. Disebutkan bahwa luka yang dialami korban cukup parah hingga bisa meghilangkan nyawa.