Trenggono: Indonesia masih Belum Mampu Kelola Sumber Daya Laut dengan Maksimal

JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut, Indonesia masih belum mampu mengelola sumber daya alam (SDA) laut dengan maksimal.

Padahal, Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki sekitar 17.400 pulau dan 6,4 juta kilometer persegi wilayah perairan.

"Bayangkan ini (potensinya) luar biasa dan Indonesia sebagai negara maritim belum bisa memaksimalkan potensi ini," kata Menteri Trenggono dalam acara Pertemuan Nasional Pembangunan Perikanan Budi Daya Berbasis Ekonomi Biru di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin, 18 Desember.

Trenggono menilai, apabila potensi potensi SDA laut Indonesia bisa digarap dengan serius, nantinya bisa menghasilkan nilai ekonomi yang besar.

Dia mengungkapkan, berdasarkan hasil riset Sky Quest di 2023, permintaan akan kebutuhan komoditas makanan laut cukup tinggi, yakni mencapai 310 miliar dollar AS di 2021. Lalu, meningkat menjadi 338 miliar dollar AS di 2022.

Adapun permintaan akan komoditas makanan laut diprediksikan mencapai 730 miliar dollar AS pada 2030 mendatang.

"Sementara, kami memiliki ruang begitu lebar. Jadi, menurut saya harus betul-betul direnungkan bagaimana tata kelolanya," ujarnya.

Selain itu, Trenggono juga menyayangkan Indonesia masih belum memiliki kemampuan untuk membuat substitusi pakan ikan.

Hal ini yang menyebabkan Indonesia masih tergantung impor pakan ikan terhadap negara asing. Diketahui, kebutuhan akan pakan ikan mencapai 89 persen dari pengadaan importasi.

Oleh karena itu, kata Trenggono, pihaknya akan bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk mencari jalan keluar agar tidak bergantung pada impor bahan baku pakan ikan.

"Kami itu harus bergerak apabila kami tidak bisa melakukan itu, ujung-ujungnya kami akan jadi negara yang ketinggalan," imbuhnya.