Anies Minta Rakyat Pertimbangkan Karakter Capres: Bila Dulu Suka Marah, Besok Juga Suka Marah
JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyarankan masyarakat untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden dengan mempertimbangkan beberapa hal. Salah satunya adalah pola karakter atau pikiran masing-masing calon.
Hal ini disampaikan Anies dalam kegiatan Nongkrong Asyik Bareng Anies bersama warga di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
"Bila dulu matang besok juga matang. Bila dulu suka marah bsk juga suka marah. Bila dulu tenang maka besok juga tenang. Pasti, karena itu namanya pola. Pola itu enggak bisa bohong," kata Anies, Senin, 18 Desember.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, calon pemimpin yang pantas dipilih oleh rakyat di Pilpres 2024 adalah sosok yang bertanggung jawab.
Namun, pertimbangan yang paling penting dalam menentukan pilihan capres-cawapres, menurut Anies, adalah sosok pemimpin yang bisa mengambil keputusan dalam menjalankan tugas dan kebijakannya.
"Nah, seseorang mengambil keputusan diharapkan punya pengalaman, punya pengetahuan, punya wawasan, punya keterbukaan. Sehingga, keputusan yang diambil adalah keputusan yang memberikan manfaat bagi orang banyak karena nanti yang akan dipilih diberi tugas mengambil keputusan," papar Anies.
Baca juga:
- Muhaimin: Buka Saja Temuan PPATK Supaya Fair, Tidak Muncul Prasangka
- Wakil Ketua KPK Jawab Tudingan Sebar Hoaks Eks Wamenkumham Tersangka: Penetapan Berdasarkan Bukti
- Tak Semua Etnis Rohingya yang Mendarat di Aceh Pengungsi, Ada juga yang Cari Kerja Demil Hidup Lebih Baik
- Bakal Ada Perayaan Malam Tahun Baru, CFD Sudirman-Thamrin Ditiadakan 31 Desember
Sebagai contoh, sikap bijak dalam mengambil keputusan seorang pemimpin bisa dilihat dari pemakaian anggaran pemerintah yang dialokasikan setiap tahunnya. Hal ini, lanjut Anies, harus dijalankan dengan keberpihakan kepada seluruh rakyat.
Anies menilai cara melihat bagaimana pengambilan keputusan capres-cawapres saat ini adalah dengan cara melihat kinerja yang telah dijalankan sebelumnya.
"Karena itu saya mengajak semua di dalam proses pemilu ini pilih dengan rekam jejak, pilih dengan rekam karya, rekam gagasan, rekam pikiran sehingga teman-teman bisa memprediksi," imbuhnya.