Partai Gerindra Sebut Pernyataan Prabowo 'Ndasmu Etik' dalam Nuansa Kekeluargaan
JAKARTA - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menanggapi ungkapan 'ndasmu etik' yang disampaikan Calon Presiden Prabowo Subianto saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra di Jakarta.
Dasco menjelaskan, ungkapan ndasmu etik yang terekam video disampaikan dalam nuansa kekeluargaan karena diucapkan Prabowo dalam acara internal Partai Gerindra yang berlangsung tertutup.
"Kalau dalam acara internal partai yang tertutup dan Pak Prabowo biasa menjadikannya seperti acara keluarga, jadi suasananya sangat cair dan kekeluargaan," kata Dasco dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Antara, Minggu, 15 Desember.
Selain itu, dia mengatakan bahwa masyarakat Indonesia sudah cerdas sehingga tidak terpengaruh potongan-potongan video tersebut.
"Saya pikir, masyarakat kita sudah cerdas, ya, untuk tidak terpengaruh tentang apa yang disampaikan oleh Pak Prabowo dalam video yang dipotong-potong tersebut yang tentunya menjadi multitafsir," kata dia.
Oleh karena itu, Sufmi Dasco mengajak masyarakat untuk menjalankan dan memaknai pesta demokrasi dengan damai dan sejuk serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
"Kita semua tentu berharap pesta demokrasi ini berjalan dengan baik, damai, dan sejuk. Persatuan bangsa adalah yang utama," katanya.
Sebelumnya, Prabowo juga menjelaskan bahwa ungkapan itu hanya sebatas candaan, di antara keluarga Partai Gerindra, mengingat rapat tersebut merupakan pertemuan tertutup dan terbatas untuk kader partai.
“Itu 'kan di dalam di antara keluarga ya kan, tetapi biasa orang Indonesia cari-cari, mau dibesar-besarkan. Itu di antara keluarga kita bicara, dan itu kan bicara orang Banyumas biasalah bicara-bicara seperti itu,” kata Prabowo menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela kegiatan kampanyenya di Blitar, Jawa Timur, Minggu.
Ia meminta persoalan itu tidak perlu dibesar-besarkan karena hanya kelakar biasa.
Rekaman video yang menampilkan Prabowo menyinggung soal isi debat calon presiden (capres) di KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12), viral di media sosial dan menjadi sorotan karena dia menyebut kata dalam bahasa Jawa ndasmu etik.
Ungkapan itu disampaikan Prabowo dalam Rakornas Partai Gerindra di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (15/12), saat berkelakar mengenai pertanyaan Capres RI Anies Baswedan terhadap dirinya.
"Bagaimana perasaan Mas Prabowo soal etik? Etik, etik, etik. Ndasmu etik (kepalamu etik, red.)," kata Prabowo di hadapan para kader partai yang kemudian disambut dengan riuh tepuk tangan dan gelak tawa peserta rapat.
Terkaitdengan etik, Anies saat sesi debat capres bertanya kepada Prabowo bagaimana perasaan dia terhadap putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menetapkan beberapa hakim melanggar aturan etik saat memutuskan permohonan uji materi soal usia capres/cawapres.
Prabowo saat sesi debat itu pun menjawab secara hukum putusan MK terkait batas usia minimal capres/cawapres bersifat final dan mengikat. Oleh karena itu, keputusannya menggandeng putra sulung Presiden RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden tidak melanggar hukum.
Baca juga:
"Jadi, tim saya, para pakar hukum yang mendampingi saya menyampaikan bahwa dari segi hukum tidak ada masalah. Masalah yang dianggap pelanggaran etika, sudah diambil tindakan dan keputusan waktu itu oleh pihak yang diberi wewenang, kemudian sudah ada tindakan," kata Prabowo menjawab pertanyaan Anies.