Ganjar Disebut Prabowo Tendensius Soal HAM, Mardiono Ingatkan Jejak Digital
JAKARTA - Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Mardiono merespons pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut Ganjar Pranowo tendensius mengenai penanganan kasus pelanggaran HAM dalam debat capres. Mardiono berbicara jejak digital.
"Publik bisa memaknai itu semua, bahwa jejak digital dalam suatu perjalanan para tokoh-tokoh itu. Rakyat semuanya mengantongi itu, apalagi jejak digital itu kan gampang diputar kembali," kata Mardiono di Posko Pemenangan TPN Ganjar-Mahfud di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu 13 Desember.
"Di mana jejak langkah para tokoh-tokoh kita itu yang tidak bisa dipungkiri lagi, itu sudah pasti, "lanjutnya.
Mardiono juga mengatakan konotasi tendensius terhadap Ganjar yang dilontarkan Prabowo bisa dipatahkan dengan fakta.
"Dipatahkan oleh bagaimana bisa membuktikan, bisa membuktikan bahwa apa yang dijelaskan oleh pihak lain atau pihak kompetitor itu tidak benar, ketidakbenaran itu harus dibuktikan dengan fakta," tekan Mardiono.
"Jadi bukan ada tendensius atau tidak tendensius, tapi harus tunjukkan dan harus clear kan," lanjutnya.
Baca juga:
Pada debat capres, Selasa 12 Desember, capres Prabowo Subianto menilai pertanyaan dari Ganjar Pranowo adalah tendensius terkait masalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM) masa lalu.
"Loh kok dibilang saya tidak tegas? saya tegas akan menegakan HAM. Masalah yang bapak tanyakan, agak tendensius," kata Prabowo.
Prabowo pun menyinggung soal 13 orang yang hilang yang mengurus masalah ini adalah Wakil Ganjar yaitu Mahfud MD saat ia manjabat sebagai Ketua Mk.
"Kenapa pada saat 13 orang hilang ditanyakan kepada saya? itu tendensius pak. Dan wakil bapak yang mengurus ini selama ini. Jadi, kalau memang keputusannya mengadakan pengadilan HAM, kita adakan pengadilan HAM, enggak ada masalah," imbuh dia.