Jubir AMIN Sentil Gibran, Pendidikan Harusnya Prioritas Ketimbang Makan Siang Gratis
JAKARTA - Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN), Indra Charismiadji menegaskan, Anies dan Cak Imin lebih memprioritaskan pendidikan gratis untuk generasi muda masa depan bangsa daripada makan siang gratis.
Menanggapi klaim bahwa terdapat 78 negara yang menerapkan kebijakan pemberian makan gratis kepada anak-anak, Indra mengakui hal itu memang benar adanya.
Namun, lanjut Indra, negara tersebut telah menerapkan kebijakan pendidikan gratis terlebih dahulu.
"Tujuh puluh enam negara yang memberikan makan gratis, secara keseluruhan juga sudah menggratiskan biaya pendidikan terlebih dahulu," kata Indra dalam keterangan yang diterima di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin, 11 Desember.
Dia lalu menyebutkan ada 155 negara yang memberikan layanan pendidikan gratis sepenuhnya dari kelas satu sekolah dasar (SD) sampai kelas sembilan sekolah menengah pertama (SMP).
Menurut Indra, sebelum menerapkan kebijakan makan siang gratis, pemerintah seharusnya memulai dengan menggratiskan biaya pendidikan untuk anak-anak. Lalu, lanjutnya, kedua kebijakan itu baru bisa dijalankan jika negara kuat secara ekonomi.
Oleh karena itu, Indra menegaskan bahwa yang dilakukan terlebih dahulu adalah menjamin pendidikan gratis untuk seluruh rakyat atau generasi masa depan bangsa, karena itu sudah dijamin oleh Undang-Undang Dasar (UUD) Negara RI Tahun 1945.
"AMIN memprioritaskan pada pemenuhan amanat konstitusi untuk memberikan layanan pendidikan yang 100 persen dibiayai negara alias gratis," jelas Indra.
Berdasarkan perhitungan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Indonesia hanya butuh Rp350 triliun per tahun untuk memberikan layanan pendidikan gratis dari kelas satu SD sampai kelas sembilan SMP.
"Jadi, biarkan rakyat memilih, anggaran Rp450 triliun hanya dapat makan siang gratis tetapi sekolah masih bayar atau penggunaan anggaran Rp350 triliun untuk sekolah gratis," tegasnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini masih ada sekitar 20 persen anak Indonesia yang belum sekolah sampai tingkat SMP.
Sebagian besar yang sudah sekolah juga tidak sepenuhnya dibiayai pemerintah, karena bersekolah di sekolah swasta yang tidak mungkin gratis, kata Indra.
Calon wakil Presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengatakan kalau program makan siang dan susu gratis yang dicanangkannya tidak mengada-ada. Sebab menurut Gibran, program tersebut sudah dijalankan di 76 Negara lain.
"Program makan siang gratis dan susu gratis itu sudah ada di 76 negara, dan sudah ada dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 400 juta anak," kata Gibran.
"Jadi ini bukan program yang mengada-ngada," lanjut Gibran saat hadir dalam acara Konsolidasi Pemenangan Prabowo-Gibran di Sentul International Convention Center, Sentul, Minggu 10 Desember.
Gibran berharap, dengan adanya program makan siang dan bagi-bagi susu gratis ini bisa mencetak anak-anak generasi emas yang pintar dan sehat.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Baca juga:
- 'Manis-manis' Janji 3 Paslon di Hari ke-12 Masa Kampanye, Semoga Tak Lupa Saat Terpilih Nanti
- Joget Prabowo Disoal, Hasto PDIP: Pemimpin Tak Bisa Serap Aspirasi Rakyat
- Hatta Rajasa Direkomendasikan PAN Jadi Capres dalam Memori Hari Ini, 11 Desember 2011
- Jika Menang Pilpres Prabowo Ingin Rangkul Semua Kekuatan
Masa kampanye juga telah dijadwalkan mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.