Warga Khawatir Hasil Kerukan BKT Semarang Muleber Saat Hujan, Pemkot: Tunggu Kering Dulu
SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang mengatakan, hasil kerukan sedimentasi di Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang akan dikirim ke wilayah Tambaklorok tetapi harus menunggu kering.
"Pengangkutannya harus dilakukan secara bertahap," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang Mochamad Hisam Ashari di Semarang, Antara, Kamis, 7 Desember.
Hal tersebut disampaikannya menanggapi kekhawatiran warga sekitar terkait endapan sedimentasi hasil pengerukan yang masih ditempatkan di tepi bantaran Sungai BKT akan meluber ketika banjir.
Hisam menjelaskan, Pemkot Semarang bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana untuk pengerukan sedimentasi Sungai BKT menanggulangi banjir.
Menurut dia, pengerukan endapan itu merupakan upaya normalisasi Sungai BKT yang telah mengalami pendangkalan sehingga mengurangi daya tampung air dan menyebabkan air meluap ke luar.
"Sampai saat ini proses pengerukan masih terus berjalan dan dikerjakan oleh kawan-kawan BBWS Pemali Juana. Proses pengerukan membutuhkan waktu dan proses yang tidak sebentar," katanya.
Dikatakannya, pengerukan dilakukan dengan menggunakan alat-alat berat pada sedimentasi atau endapan di sungai yang menjadi bagian strategi pengendalian banjir sejak zaman kolonial Belanda tersebut.
Untuk sedimentasi hasil kerukan Sungai BKT, kata dia, tidak bisa langsung dibuang atau diangkut karena masih dalam kondisi basah sehingga perlu diendapkan di pinggir sungai.
"Dikhawatirkan, kalau (sedimentasi) langsung dibuang akan berceceran di jalan dan membahayakan para pemakai jalan," katanya.
Setelah melalui proses pengeringan, kata dia, sedimentasi hasil pengerukan sungai BKT akan dikirim ke Tambaklorok dan wilayah-wilayah lain yang membutuhkan secara bertahap.
Baca juga:
- Jasad Empat Bocah di Kamar Kontrakan Sudah Tewas Lebih dari Empat Hari
- Kesaksian Ketua RT Soal Penyebab Kematian 4 Anak di Dalam Kamar karena Dibekap Bantal Oleh Ayah Kandung
- Empat Jenazah Bocah yang Diduga Dibunuh Ayah Kandungnya Tiba di RS Polri Kramat Jati
- Waspada! Kasus COVID-19 di Jakarta Naik 22 Persen Sebulan Terakhir
Hisam meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena pengerukan dilakukan untuk menambah penampang basah sungai sehingga debit sungai tidak akan sampai ke timbunan sedimentasi yang diendapkan.