Jika Menang Pilpres, Anies Ingin Naikkan Tunjangan ASN
JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menyebut tunjangan kinerja (tukin) aparatur sipil negara (ASN) di Indonesia perlu dinaikkan. Hal ini ia anggap sebagai renumerasi.
"Sudah saatnya juga ada kesetaraan di dalam pemberian renumerasi (pemberian imbalan). Renumerasi ini ada gaji dan juga tunjangan," kata Anies dalam acara Desak Anies di Lampung, Kamis, 7 Desember.
Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan kenaikan tunjangan juga harus disertai dengan penilaian kinerja masing-masing ASN tersebut.
Sehingga, penambahan tunjangan kepada ASN yang berkinerja baik, menurut Anies, akan berdampak positif bagi peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
"Menurut hemat saya, tukin ini ditingkatkan dengan ukuran kinerja bagi ASN. Dengan cara begitu, publik bisa merasakan manfaatnya dan bagi ASN dapat kesejahteraan lebih baik dan kementerian disetarakan jangan ada yang sultan dan non-sultan," ucap dia.
Anies juga pernah menyinggung masalah tunjangan kinerja ASN saat menjabat Gubernur DKI. Pada 8 April 2021, Anies mengklaim ASN Pemprov DKI Jakarta memiliki gaji dan tunjangan yang cukup besar sehingga tidak korupsi. Sebab, pendapatan yang besar bisa jadi solusi untuk pencegahan korupsi.
"Alhamdulillah, di Jakarta solusinya adalah dengan pendapatan ASN dibuat setara dengan pendapatan bagi kegiatan-kegiatan lain yang ada di Jakarta. Dibuat cukup intinya," ujar Anies.
Baca juga:
Anies percaya, salah satu faktor yang mendasari orang melakukan praktik korupsi adalah kebutuhan. Menurut Anies, jika seseorang tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup yang layak di tempat ia bekerja, maka dia harus mencari tambahan pendapatan lain untuk menutupinya.
Itu sebabnya, kata Anies, penentuan gaji dan tunjangan ASN di DKI dibuat cukup untuk mengisi kebutuhan masing-masing.
"Misalnya kebutuhan hidupnya Rp10 juta sebulan, sementara pendapatnya adalah Rp7 juta sebulan. Maka dia harus cari dan selisih Rp3 juta ini. Bisa jadi, diambil lewat kewenangan yang dimiliki dipakai untuk mendapatkan tambahan mengisi uang yang kosong. Inilah jenis korupsi karena kebutuhan," jelas Anies.