Kesal Tak Diberi Uang, Pengamen Jalanan Aniaya Pelajar Penderita Tuna Rungu dan Wicara di Cakung
JAKARTA - Seorang pelajar berkebutuhan khusus kelas 2 SLB mengalami luka setelah dikeroyok oleh sekelompok pengamen jalanan. Korban dikeroyok karena mengacuhkan para pelaku yang meminta uang saat mengamen.
Belakangan diketahui, korban mengacuhkan permintaan para pelaku karena dirinya menderita tuna rungu dan tuna wicara.
"Korban tuna rungu dan tuna wicara. Pelaku datang mengamen. Pelaku mengamen kecewa karena diacuhkan korban, korban tuna rungu," kata Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Candra kepada VOI, Rabu, 6 Desember.
Saat pelaku menegur pun, korban tetap acuh karena tidak dapat mendengar dengan jelas suara permintaan pelaku. Kemudian sekelompok pengamen jalanan yang berjumlah tiga orang langsung mengeroyok korban karena merasa kesal.
Kejadian pengeroyokan terjadi ketika korban tengah mengendarai motor dan berhenti di TL Auri, Jalan Raya Bekasi, KM 25 arah Pulogadung, Kelurahan Ujung Menteng, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Baca juga:
- Anggota TNI Dikeroyok 5 Orang Saat Jaga Pesta Pernikahan di Grobogan
- Nasib Guru Honorer DKI Jakarta Seperti Anak Tiri, Gaji Rp4,6 Juta dari Dana BOS Dibagi 3 Orang
- Bocah 8 Tahun yang Hilang di Jatinegara Ditemukan Tewas Mengambang di Pintu Air Manggarai
- Sakit Hati Seorang Ibu di Tangerang, Mendengar Anaknya Hamil 4 Bulan dari Guru BK
Kompol Panji menjelaskan, ketiga pelaku telah diketahui identitasnya. Mereka kerap mengamen di TL Auri, Jalan Raya Bekasi, Kecamatan Cakung.
"Orangtua korban sudah melaporkan ke Polsek Cakung. Identitas pelaku sudah diketahui," ujarnya.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka di bagian wajah karena dipukul oleh dua orang pelaku.
"Korban mengalami luka di pelipis kanan dan dijahit," ucapnya.
Hingga kini kasusnya ditangani Polsek Cakung. Polisi masih memburu para pelaku pengeroyokan.