DKI Jabarkan Program Transformasi Digital 5.0
JAKARTA - Bank DKI memaparkan program transformasi digital 5.0 selama menjalankan peran sebagai Bank pembangunan daerah (BPD) milik Pemprov DKI Jakarta.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI Arie Rinaldi menguraikan implementasi transformasi digital ini mencakup transformasi bisnis, tata kelola yang baik, inovasi digital yang handal, serta manajemen risiko yang kuat.
Menurut dia, program transformasi digital merupakan kunci dan strategi mencapai keberhasilan perbankan secara berkelanjutan.
“Inisiatif transformasi digital yang dilakukan Bank DKI, selain bertujuan untuk memperluas akses keuangan bagi masyarakat dan meningkatkan nilai tambah atas produk dan layanan, juga ditujukan guna memperkuat kemitraan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selaku pemegang saham," kata Arie kepada wartawan, Rabu, 29 November.
Dalam beberapa tahun terakhir, Arie menyebut digitalisasi telah menjadi tonggak utama Bank DKI dalam strategi perkembangan bisnis sebagai upaya menghadirkan layanan perbankan yang lebih cepat dan efisien.
Dengan transformasi yang berhasil, Bank DKI siap menjadi tonggak Pemprov DKI dalam menggapai segala visi dan misi ke depannya.
"Hal ini melibatkan dukungan terhadap berbagai program Provinsi DKI Jakarta sebagai dukungan dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global,” ucap Arie.
Di satu sisi, Bank DKI mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sepanjang kuartal III tahun 2023. Hingga September 2023, penyaluran kredit Bank DKI tumbuh sebesar 6,90 persen menjadi Rp49,96 triliun, dari sebelumnya Rp46,73 triliun pada September 2022.
Romy menuturkan, pertumbuhan kredit utamanya didorong dari segmen ritel yang tumbuh sebesar 68,66 persen menjadi Rp1,66 triliun pada September 2023, dari posisi Rp986,30 miliar pada September 2022.
"Pertumbuhan kredit dan pembiayaan sejalan dengan strategi bisnis yang konsisten pada segmen potensial, dengan fokus utama peningkatan portofolio pada segmen UMKM yang selaras dengan visi dan misi perseroan," urainya.
Selanjutnya, kredit mikro juga menunjukkan kinerja yang baik dengan pertumbuhan sebesar 42,86 persen menjadi Rp3,27 triliun pada September 2023, dari posisi Rp2,29 triliun pada September 2022.
Pertumbuhan segmen mikro dan ritel tersebut, telah mendorong peningkatan rasio kredit UMKM Bank DKI per September 2023 menjadi sebesar 9,87 persen dari sebelumnya tercatat sebesar 7,00 persen pada September 2022.
Selain itu, kredit konsumer mencatat pertumbuhan positif atau sebesar 13,64 persen menjadi Rp21,58 triliun pada September 2023, dari posisi Rp18,99 triliun pada September 2022.
Lebih lanjut, penyaluran kredit dengan skala lebih besar dilakukan secara selektif oleh Bank DKI seperti kredit sindikasi yang tumbuh 10,91 persen menjadi Rp6,53 triliun pada September 2023, dari posisi Rp5,89 triliun pada September 2022.
Baca juga:
Sementara, penyaluran segmen kredit komersial termasuk term loan pada September 2023 mencapai Rp15,54 triliun, sedangkan kredit menengah tercapai sebesar Rp1,37 triliun pada September 2023.
Bank DKI juga menghimpun pertumbuhan Dana Pihak Ketiga menjadi sebesar Rp63,66 triliun pada September 2023, atau tumbuh sebesar 4,45 persen dari sebelumnya Rp60,94 triliun di September 2022.
Cakupan ini mendorong pertumbuhan total aset sebesar 3,99 persen dari semula sebesar Rp75,24 triliun per September 2022, menjadi sebesar Rp78,24 triliun per September 2023, seiring membukukan laba sebesar Rp 693,27 miliar pada periode yang sama.