Chief Legal Officer Google: Aturan Kecerdasan Buatan Harus Mendukung Inovasi

JAKARTA - Chief Legal Officer Google, Kent Walker, menyatakan pada  Selasa 28 November bahwa aturan yang mengatur penggunaan kecerdasan buatan (AI) harus mendukung inovasi. Pernyataan tersebut sejalan dengan seruan dari berbagai bisnis dan kelompok teknologi. Sementara itu Uni Eropa berlomba untuk menyetujui aturan AI pada bulan depan.

Negara-negara anggota Uni Eropa dan legislator Uni Eropa saat ini tengah membahas detail terakhir dari rancangan proposal yang disusun oleh Komisi Eropa dan berusaha mencapai kesepakatan pada 6 Desember.

Salah satu isu terbesar adalah model dasar, seperti ChatGPT milik OpenAI, yang merupakan sistem AI yang dilatih dengan kumpulan data besar, dengan kemampuan untuk belajar dari data baru guna melakukan berbagai tugas.

Walker mengatakan bahwa Eropa seharusnya berusaha untuk memiliki aturan AI terbaik, bukan aturan AI pertama. "Kepemimpinan teknologi memerlukan keseimbangan antara inovasi dan regulasi. Bukan mengatur kemajuan secara terlalu rinci, tetapi memegang aktor bertanggung jawab ketika mereka melanggar kepercayaan publik," ujar Walker dalam  pidato yang akan disampaikan di European Business Summit.

Walker menyerukan adanya trade-off yang sulit antara keamanan dan keterbukaan, antara akses data dan privasi, antara kemampuan untuk dijelaskan dan akurasi, dengan aturan berbasis risiko yang proporsional yang membangun pada regulasi yang sudah ada dan memberikan kepercayaan kepada bisnis untuk terus berinvestasi dalam inovasi AI.

Kelompok bisnis DigitalEurope dan 32 asosiasi digital Eropa pekan lalu memperingatkan Uni Eropa agar tidak memberlakukan regulasi yang berlebihan terhadap model dasar ini.