Bagikan:

JAKARTA – Saat ini, teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Hampir semua sektor membutuhkan AI, bahkan lembaga yang fokus di bidang antariksa dan sains seperti NASA.

Fokus NASA terhadap AI semakin terlihat setelah lembaga negara AS itu menunjuk kepala divisi yang baru. Untuk pertama kalinya, NASA memiliki posisi Chief AI Officer. Posisi ini akan diisi oleh Chief Data Officer NASA David Salvagnini pada 20 Mei.

Melalui blog resminya, NASA mengatakan bahwa jabatan baru ini dibuat berdasarkan perintah eksekutif Presiden AS Joe Biden. Perintah ini berkaitan dengan Pengembangan dan Penggunaan Kecerdasan Buatan yang Aman, Terjamin, dan Terpercaya.

Selama menjalankan tugasnya, Salvagnini akan menyelaraskan strategi serta perencanaan NASA dalam menggunakan AI. "Ia berperan sebagai pelopor inovasi AI, mendukung pengembangan dan manajemen risiko alat, platform, dan pelatihan."

Selain menjadi pelopor dari inovasi AI, Salvagnini akan melanjutkan kolaborasi antara NASA dengan lembaga pemerintah lainnya, lembaga akademis, dan mitra industri. Kolaborasi ini tentunya berkaitan dengan perkembangan teknologi AI.

Sebelum menunjuk Salvagnini sebagai Chief AI Officer, NASA sudah mengembangkan dan memanfaatkan teknologi AI untuk mencapai beberapa misi. Perusahaan itu menggunakan AI untuk mencari hingga mengidentifikasi planet di luar tata surya.

"Berbagai macam alat AI digunakan oleh NASA untuk memberi manfaat bagi umat manusia dalam mendukung misi dan proyek penelitian," kata NASA. "(AI juga digunakan untuk) menganalisis data, mengungkap tren dan pola, dan mengembangkan sistem."

Kemajuan AI sangat penting bagi NASA agar lembaga negara AS itu bisa tetap menjadi yang terdepan di sektor antariksa. Teknologi ini akan dimanfaatkan secara bertanggung jawab agar bisa memberikan, "manfaat bagi seluruh umat manusia."