Bank Milik Konglomerat Chairul Tanjung Ini Raup Untung Rp3 Triliun di 2020

JAKARTA - PT Bank Mega Tbk membukukan kinerja positif di tahun 2020 lalu. Di tengah masa pandemi COVID-19, laba bank milik konglomerat Chairul Tanjung ini melesat 50,2 persen atau menjadi Rp3 triliun, dibandingkan laba bersih 2019 yang senilai Rp2 triliun.

Dikutip dari keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 16 Februari, laba bank berkode saham MEGA tersebut disokong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income) sebesar Rp3,91 triliun. Raihan itu naik 9,2 persen dari sebelumnya Rp3,58 triliun.

Bank yang dipimpin Kostaman Thayib ini mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp48,48 triliun, terkontraksi 8,54 persen dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp53,01 triliun. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mega tercatat tumbuh 8,79 persen menjadi Rp79,18 triliun dari sebelumnya Rp72,79 triliun.

Adapun rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Bank Mega sepanjang 2020 secara gross turun menjadi 1,39 persen dari tahun lalu 2,46 persen. Dari sisi permodalan, capital adequacy ratio (CAR) bank Mega masih cukup meyakinkan, yakni 31,04 persen dengan rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to depocit ratio (LDR) di level 60,04 persen.

Alhasil, aset Bank Mega naik menjadi Rp112,20 triliun di 2020. Di tahun sebelumnya, entitas usaha dari Mega Corpora ini memiliki aset Rp100,80 triliun.

Sebagai informasi, Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib dan jajaran direksi lainnya akan memberikan paparannya pada Public Expose atau Paparan Publik 2021 dengan tema "Performa Positif di Tengah Tantangan Perekonomian" pada Rabu, 17 Februari 2021, dan dimulai pada pukul 15.00 WIB.

Acara terbuka ini bisa disaksikan via zoom termasuk kesempatan bertanya langsung kepada direksi Bank Mega.