IHSG Akhir Pekan Diproyeksi Bertahan di Level 7.000-an
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak di rentang 6.930 hingga 7.000 pada perdagangan hari ini, Jumat 24 November, setelah kemarin melesat 1,41 persen ke level 7.004.
Sepanjang perdagangan indeks bergerak di level 6.926 hingga 7.018. Terdapat 315 saham yang menguat, 226 saham yang melemah dan 215 saham stagnan.
Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.098,70 triliun. Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan IHSG Juma berpotensi konsolidasi dalam rentang 6.930-7.000.
"Secara teknikal, terdapat pelebaran positive slope pada MACD serta Stochastic RSI telah turun dari overbought area," katanya dalam riset harian.
Valdy mengatakan pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal dan internal. Dari eksternal, data continuing jobless claims Amerika Serikat turun menjadi 1,84 juta untuk minggu yang berakhir pada 11 November dari sebelumnya di 1,86 juta.
Jumlah data pengangguran ini menunjukkan bahwa kondisi sektor ketenagakerjaan di AS relatif stabil. Kondisi ini tidak mempengaruhi kemungkinan The Fed untuk menahan suku bunga acuan di Desember.
BACA JUGA:
Sementara itu dalam negeri, BI memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di level 6 persen dan hal ini sesuai dengan ekspektasi para pelaku pasar. Sebelumnya, pada RDG bulan lalu, Bank Sentral telah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis point (bps) dari 5,75 persen menjadi 6 persen.
Keputusan ini sebagai bentuk upaya BI dalam mengendalikan nilai tukar rupiah dari dampak meningkatnya ketidakpastian global dan sejalan dengan sikap The Fed yang belum mempertimbangkan pemangkasan suku bunga acuan dalam waktu dekat.
Sejalan dengan itu, Valdy merekomendasikan beberapa saham untuk perdagangan hari ini, yakni BBRI, MNCN, SCMA, AKRA, MAPI, BDMN dan ASSA.