Bagikan:

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini Senini 15 November diproyeksi melemah setelah akhir pekan lalu ditutup di zona merah alias merosot 40,288 poin atau 0,60 persen ke level 6.651,054.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, IHSG ditutup melemah setelah sempat membentuk level baru all-time high. Pergerakan diperberat kekhawatiran akan isu inflasi dari AS, serta antisipasi tapering yang akan dilakukan Federal Reserve (The Fed).

Untuk perdagangan di awal pekan, Dennies memperkirakan, IHSG bakal melanjutkan pelemahan dengan level support di 6.626 hingga 6.606. Sementara, level resistance di 6.694 hingga 6.738.

"Secara teknikal candlestick membentuk long black body dengan volume yang cukup tinggi dan stochastic yang membentuk deadcross diperkirakan pergerakan akan cenderung melemah," jelas Dennies dalam risetnya.

Adapun investor akan terus mencermati inflasi Amerika Serikat serta rencana tapering. Sementara dari dalam negeri, investor akan mencermati rilis data neraca perdagangan.

Di tengah pergerakan IHSG yang diprediksi melemah, Dennies menyarankan investor untuk melihat saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).