Mendeteksi Orang Sekitar Warga Depok yang Terjangkit COVID-19
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang berada di sekitar lingkungan dua warga Depok yang terjangkit virus corona atau COVID-19.
Sekretaris Direktorat Jenderal PDP Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menyebut, hal ini dilakukan setelah Kemenkes melakukan pemeriksaan terhadap keluarga inti yang satu rumah dengan dua orang tersebut.
"Sudah melakukan tracing contact. Dua orang dekat yang satu rumah, yaitu kakak dan pembantunya, hasilnya negatif," kata Yuri di Kantor Kemenkes, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa, 3 Maret.
Juru bicara untuk penanganan COVID-19 ini mengatakan, tracing ini juga sudah dilakukan terhadap mereka yang ikut dalam pesta dansa yang jadi awal penularan virus tersebut. Pesta dansa itu diketahui terjadi di daerah Jakarta, pada 14 Februari.
Menurut dia, beberapa orang yang ikut dalam pesta dansa tersebut sudah diambil spesimen untuk diketahui kondisinya dan sebagian hasilnya negatif sementara sisanya belum diketahui mengingat proses analisis masih berjalan.
Baca juga:
Selanjutnya, orang-orang yang ikut di dalam pesta dansa ini akan dimasukkan ke dalam kategori orang dalam pemantauan. Lokasi mereka, menurut Yuri, hingga saat ini masih berada di Jakarta.
Orang dalam pemantauan (ODP) adalah mereka yang dipantau secara khusus oleh Kemenkes setelah berada dalam satu tempat yang terdapat orang terjangkit COVID-19. Mereka ini tak bisa langsung diasumsikan terjangkit sebelum ada gejala ataupun tes lebih lanjut.
Kembali ke soal tracing contact, Yuri mengakui ada kesulitan melakukan hal ini. Mengingat mereka yang ikut dalam pesta dansa tersebut bukan hanya warga Indonesia tapi juga warga dari negara lain. Sedangkan untuk warga Jepang yang terjangkit, saat ini sedang dirawat di rumah sakit di Malaysia.
Saat dikonfirmasi ke mana saja warga Jepang itu pergi saat berada di Indonesia, Yuri mengatakan dia tak pergi ke mana pun usai acara itu.
"WN Jepang itu hanya di situ, di party saja. Dari Malaysia ke sini terus kembali lagi. Enggak ada (mampir ke tempat lain), langsung ke bandara," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua WNI dinyatakan terjangkit virus COVID-19 setelah melakukan kontak dengan seorang warga negara Jepang. Temuan tersebut merupakan kasus pertama di wilayah Indonesia, yang selama ini pemerintah mengaku belum ada penyebaran virus.
Dua orang ini mempunyai hubungan keluarga sebagai ibu dan anak. Setelah dinyatakan positif terjangkit COVID-19, keduanya kini dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta untuk diisolasi sesuai dengan aturan yang ada.