Ganjar Pranowo di Manokwari, Merawat Kearifan Lokal dan Menggali Jejak Sejarah Papua

MANOKWARI - Ganjar Pranowo, Capres nomor urut 3 singgah di Pulau Mansinam, Manokwari, Papua Barat, saat melakukan safari di sejumlah wilayah di Papua, Senin 20 November. Ganjar disambut hangat warga dan tokoh masyarakat setempat.

Tiba di lokasi, mantan Gubernur Jawa Tengah itu menggelar diskusi dengan warga dan tokoh masyarakat. Selain menjalin keakraban, ia juga mencoba menyerap aspirasi.

Situs Bersejarah

Usai diskusi, Ganjar berkesempatan berkeliling melihat langsung situasi dan tempat-tempat bersejarah di pulau yang dikenal sebagai wisata religi umat Kristen Protestan itu.

Ganjar Pranowo saat berada di tengah masyarakat adat di Manokwari Papua. (IST)

Salah satunya adalah sumur tua, yang memiliki air tawar meski berada di dekat pantai. Konon, sumur milik Pendeta Van Hasselt ini dikerjakan bersama warga Pulau Mansinam yang menjadi anak didiknya pada 1872.

Menurut Ganjar, Mansinam adalah pulau yang sangat indah. Selain menyimpan sejarah peradaban Papua, juga memiliki kultur masyarakat yang agamis.

"Saya disambut dengan sangat luar biasa dan ternyata mengharukan betul, sambutan masyarakatnya sangat hangat, dan inilah yang membikin rasanya pengen selalu ke tanah ini," ujarnya.

Sehingga, politikus berambut putih itu mengajak masyarakat untuk merawat dan melestarikan dengan baik.

"Ini pulau yang punya sejarah yang sangat panjang ternyata. Jadi para ketua menyampaikan kepada saya, inilah para penginjil pertama kali datang. Dan disinilah gua yang penuh bersejarah, dan semua menyarankan. 'Pak Ganjar apakah bapak berkenan ke Pulau Mansinam di Manokwari?' saya katakan, 'Saya akan datang'," ungkap Ganjar Pranowo.

Ganjar juga mengungkapkan kunjungannya ke Manokwari bukan yang pertama kali. Sebab sewaktu masih di DPR RI, Ganjar merupakan salah satu figur yang mengurus terkait dengan pemekaran wilayah di Indonesia, termasuk daerah otonomi baru (DOB) Papua.

"Ini bukan kunjungan saya yang pertama, karena waktu mendesain berapa provinsi yang ada di Papua atau DOB, saya salah satu yang ikut mendesain itu. Dulu desainnya lima, sekarang malah enam," pungkas Ganjar Pranowo.