Beda Penanganan Resto Amigos dan Paloma yang Diduga Jadi Lokasi Penyebaran COVID-19

JAKARTA - Dua restoran yakni Paloma dan Amigos, Jakarta disebut sebagai lokasi awal penularan virus corona. Pihak manajemen pun menjawab isu yang terlanjur simpang siur beredar di masyarakat, sejak ditetapkannya dua pasien positif COVID-19, setelah melakukan pertemuan di kedua lokasi tersebut.

Owner dari Amigos Resto, Mulles Ron, terpaksa menutup restorannya yang berada di bilangan Kemang Villas Club, Jakarta Selatan, selama dua pekan. Penutupan ini dilakukannya setelah restorannya merugi cukup besar, usai pemberitaan mengenai penularan awal COVID-19.

"Pemasukan kami menurun sampai 70 persen. Tapi, lebih baik kita jadi korban dan meyakinkan orang bahwa di sini bersih," ucap Mulles kepada wartawan, Selasa, 3 Maret.

Amigos Resto (Diah Ayu Wardani/VOI)

Mulles juga telah mengundang tim dari dinas kesehatan setempat untuk melakukan pemeriksaan terhadap pegawai hingga makanan dan minuman dalam rangka memastikan Amigos bebas dari virus Corona.

"Kita sudah cek karyawan kita semua di Amigos dan kita panggil perusahaan dari luar untuk membersihkan sanitasi, semua AC, semua lokasinya melalui fogging," lanjutnya.

Meski demikian, Mulles mengklaim hingga saat ini 30 pegawainya tidak ada yang menujukkan gejala virus corona seperti flu dan batuk. Namun mereka tetap berinisiatif menutup restoran Amigos. 

"Kita tunggu selama dua minggu. setelah dua minggu kita bisa meyakinkan orang atau mmbuktikan bahwa enggak ada masalah di sini," ungkapnya. 

Paloma Bistro Tetap Buka

Ditemui terpisah Pihak manajemen Hotel Des Indes, memastikan Paloma Bistro, Menteng tetap beroperasi normal dan melayani pelanggan yang berkunjung ke restorannya. Mereka meyakini restorannya dalam kondisi baik dan tetap layak untuk dikunjungi. 

"Tentunya tidak (ditutup) ya. Kami merasa bahwa situasi kami saat ini baik-baik saja. Kami hanya meyakinkan pengunjung bahwa kondisi kami dalam kondisi aman dan sehat karena kegiatan kegiatan perawatan sudah kami lakukan," kata Manajer Hotel Des Indes, Darmawiharto dalam konferensi persnya. 

Pihak manajemen Hotel Des Indes dari Paloma Bistro (Diah Ayu Wardani/VOI)

Pihak manajemen juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Jakarta untuk memeriksa kondisi kesehatan dari 63 karyawannya. Terlebih setelah adanya pemberitaan dua WNI yang terinveksi virus corona dari WNA Jepang ketika menghadiri acara dansa di restorannya, pada 15 Februari lalu.

Darmawiharto mengklaim, seluruh karyawan tak menunjukkan gejala penyakit menular lewat percikan cairan tubuh pengidap corona tersebut. "Sampai saat ini, karyawan kami tidak ada yang izin kerja karena sakit."

Karena tidak menutup pengoperasian Paloma, Darmawiharto menyebut pihaknya cukup melakukan tindakan preventif precaution. Mereka menyediakan hand sanitizer, masker, dan juga kegiatan pemebersihan disinfektan secara reguler

Berdasarkan informasi Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, dua orang pasien yang positif terinveksi virus corona saat mengikuti acara dansa. Keduanya sempat berinteraksi dengan WNA Jepang yang kemudian dirawat di Malaysia dan positif mengidap penyakit corona.