4 Kelurahan di Tanjung Pandan Babel Kebanjiran, Diperparah Kondisi Air Laut
BABEL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendata sebanyak empat kelurahan di Kabupaten Belitung terendam banjir. Banjir akibat hujan intensitas tinggi melanda dari siang hari.
"Berdasarkan data yang kami himpun di lapangan sebanyak empat kelurahan di Tanjung Pandan terendam banjir akibat hujan intensitas lebat yang turun siang tadi," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Belitung, Agus Supriadi di Tanjung Pandan, Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin 13 November, disitat Antara.
Ia mengatakan, adapun empat kelurahan tersebut, yakni Kelurahan Kota, Kelurahan Pangkalalang, Kelurahan Parit, dan Kelurahan Kampung Damai.
"Dengan jumlah rumah warga yang terendam banjir mencapai ratusan rumah dan kami terus memperbaharui data terkait jumlah rumah warga yang terendam banjir," ujarnya.
Menurut Agus, peristiwa banjir tersebut disebabkan hujan dengan intensitas lebat mengguyur kota Tanjung Pandan mulai pukul 13.00 WIB dengan ketinggian air mencapai pinggang hingga dada orang dewasa.
"Kemudian kondisi air laut dalam keadaan "taruk" atau tidak surut sehingga menyebabkan air hujan tertahan untuk kembali ke laut sehingga meluber dan merendam pemukiman warga," katanya.
Ia menambahkan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Belitung turun langsung mengevakuasi masyarakat yang terdampak musibah tersebut.
Evakuasi diprioritaskan kepada para anak-anak, lansia , dan warga yang sakit.
"Mereka kami prioritaskan untuk kami evakuasi ke tempat yang lebih aman dan lebih tinggi," ujarnya.
Baca juga:
- Masing-masing Capres dan Cawapres Pemilu 2024 Dikawal 74 Personel Pengamanan Khusus Polri
- OTT Pj Bupati Sorong Diduga Terkait Audit BPK Tahun 2023
- Gibran soal Foto Bareng Prajurit TNI: Sudah Lama Sekali, Engga Berhubungan dengan Pilpres
- DPR Gelar Paripurna Sahkan Jenderal Agus Subiyanto Jadi Panglima TNI 21 November
Selain itu, TRC BPBD Belitung juga membantu masyarakat mengevakuasi barang-barang berharga seperti kendaraan sepeda motor maupun dokumen lainnya.
"Kami juga menurunkan pompa air untuk menyedot air yang menggenangi rumah ibadah sehingga dapat kembali surut dan dibersihkan oleh masyarakat," katanya.
Ia mengimbau, masyarakat di daerah itu mewaspadai bencana banjir terutama saat memasuki musim penghujan sekarang ini.
Selain itu, masyarakat juga diimbau tidak membuang sampah di drainase dan aliran sungai sehingga tidak mengalami penyumbatan yang bisa memicu terjadinya peristiwa banjir.
"Kami berharap masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal terutama persoalan sampah yang menjadi salah satu pemicu terjadinya peristiwa banjir," tandasnya.