Sindir Gibran, Hasto PDIP: Jadi Pemimpin Harus Lewat Proses dan Karakter yang Baik
JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan menjadi pemimpin di Tanah Air harus diawali dengan proses yang baik. Jangan sampai langkah ini tercoreng dengan rekayasa sistemik karena ambisi kekuasaan.
Hal ini disampaikan Hasto usai bicara di Rakerda IV PDIP Provinsi Kalimantan Selatan, Minggu, 12 November.
Dia mengatakan semua pihak prihatin karena Mahkamah Konstitusi (MK) direkayasa hingga akhirnya pencopotan Ketua MK Anwar Usman yang merupakan paman dari Wali Kota Solo sekaligus calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka terjadi.
"Kita tahu kecurangan dari Anwar Usman yang juga paman Gibran akhirnya terkena suatu sanksi pelanggaran etik yang sangat serius," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Senin, 13 November.
Hasto menyebut kondisi ini membuat seluruh jajaran partai pendukung hingga relawan akan berusaha memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sebab, keduanya muncul dari proses yang baik dan punya solusi terhadap berbagai permasalah rakyat.
Adapun dalam Rakerda IV PDIP Provinsi Kalimantan, semua kader partai berlambang banteng itu diminta bergerak setiap hari. Selain itu, mereka diingatkan selalu mengetuk rumah rakyat untuk menyosialisasikan Ganjar-Mahfud.
"Rakerda mengonsolidasikan seluruh tiga pilar partai dalam pergerakan dari hari ke hari, melakukan door to door, merancang strategi komunikasi yang baik, mempersiapkan saksi, jurkam dan menggalang dengan PPP, Perindo dan Hanura untuk kemenangan Pak Ganjar dan Prof Mahfud MD," tegasnya.
Tak sampai di sana, PDIP dan Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud di Kalsel bakal bergerak menggalang tokoh. Termasuk mereka yang punya basis suara pemilih perempuan, anak muda, petani, buruh, hingga nelayan.
Baca juga:
Menurut Hasto, langkah ini penting karena semua harus punya suara yang sama soal pemimpin ke depan. "Semua akan dilakukan pendekatan termasuk tokoh kebudayaan. Termasuk mengajarkan tentang pentingnya prinsip keadilan dan mencegah korupsi," ungkapnya.
"Kita mencari pemimpin untuk lebih dari 270 juta rakyat Indonesia. Untuk bisa memimpin harus dimulai dari proses yang baik, harus memiliki karakter yang baik, moral yang baik dan pengalaman yang lengkap. Maka strategi utama adalah menyosialisasikan Pak Ganjar dan Prof Mahfud MD sebagai jawaban atas berbagai persoalan rakyat," pungkas Hasto.