Badan Pangan Prediksi Musim Panen Bakal Mundur 2 Bulan Jadi 2024
JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, memprediksi masa panen raya padi bakal mundur dua bulan menjadi sekitar Mei-Juni 2024. Mundurnya masa panen ini karena masa tanam padi yang juga mundur.
Arief menjelaskan mundurnya musim tanam karena fenomena El Nino yang membuat musim hujan baru terjadi di bulan November. Saat ini, pihaknya sedang mempersiapkan musim tanam I yang molor dua bulan dari seharusnya di bulan September 2023.
“Jadi panen agak mundur dua bulan. Berarti sekitar bulan Mei ya April, Mei, Juni gitu ya. Mudah-mudahan hasilnya baik. Kuncinya salah satunya pupuk, ya kita bersyukur,” tuturnya kepada wartawan di Cikampek, Jawa Barat, Sabtu, 11 November.
Arief mengatakan pihaknya akan bertugas menyiapkan stok bridging sampai musim panen terjadi pada Mei-Juni 2024. Karena itu, Arief berharap PT Pupuk Indonesia (Persero) mendukung tugas ini dengan mengamankan stok pupuk selama masa tanam.
Baca juga:
“Tugas kita kalau badan pangan nasional menyiapkan stok bridging sampai panen nanti itu,” katanya.
Arief mengatakan 70 persen panen tanaman padi terjadi di semester I, sementara semester II hanya sisa panen. Karena itu, dia berharap masa tanam I ini sukses. Dengan begitu, Indonesia tak perlu tambahan beras dari luar negeri.
“Semester pertama ini harus berhasil, bibitnya, benihnya, airnya. Kita berdoa mudah-mudahan, jadi ekonominya jangan dibina ke Vietnam, ekonominya jangan dipindah ke Thailand, ekonominya ada di Indonesia, dan Indonesia produksi jauh dari mereka semua lho dan gap antara kebutuhan konsumsi dan produksi itu yang harus kita tingkatkan,” ucapnya.