Geotextile Woven dan Nonwoven, Sebaiknya Gunakan Yang Mana Untuk Proyek Konstruksi?

JAKARTA - Pada kebanyakan proyek konstruksi, seringkali kita dihadapi masalah-masalah tak terduga yang mungkin tidak termasuk dalam perhitungan yang matang. Termasuk dalam memilih material-material terutama material geosintetik.

Memiliki beberapa macam dan juga beberapa jenis, material geosintetik tentunya akan membantu pekerjaan konstruksi Anda menjadi lebih baik. Sebagai contoh, untuk material geosintetik jenis Geotextile, terbagi menjadi dua macam, yaitu Geotextile Woven dan Nonwoven. Lantas, apa perbedaan Geotextile Woven dan Nonwoven, dan sebaiknya gunakan yang mana untuk proyek kontruksi?

Sebelum menentukan untuk menggunakan jenis geotextile, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu apa perbedaan mendasar dari kedua geosintetik tersebut. Tidak hanya itu, geotextile juga saat ini sudah banyak digunakan pada proyek-proyek konstruksi, disamping penggunaannya yang relatif mudah, nilai positif yang didapatkan dari penggunaan geotextile tersebut juga sangat baik untuk konstruksi.

Berikut ini akan dijelaskan apa perbedaan mendasar pada kedua jenis geotextile woven dan nonwoven. Selanjutnya, kita akan menentukan sebaiknya gunakan yang mana untuk proyek konstruksi.

Perbedaan Geotextile Woven dan Nonwoven

Geotextile Woven

Seperti namanya, geotextile woven adalah material geosintetik jenis geotextile yang diproses dengan cara dianyam/dirajut dari material plastik sintetis. Jenis material plastik yang biasa digunakan pada geotextile woven adalah Polypropylene (PP) dan Polyester (PET). Keduanya memiliki daya tahan tinggi dan penambahan bahan khusus sehingga tahan terhadap paparan sinar UV langsung. Sekilas, texture geotextile woven menyerupai karung beras yang seringkali kita temui.

Geotextile woven banyak dijumpai pada proyek-proyek konstruksi di Indonesia, khususnya pada proyek dengan tanah dasar yang lunak. Lalu apa saja fungsi-fungsi geotextile, berikut fungsinya:

Fungsi Geotextile Woven

  1. Perkuatan tanah dasar. Pada karakter tanah lunak, biasanya digunakan geotextile woven sebagai lapisan yang kemudian dilakukan penimbunan agregat lain diatasnya. Dengan begitu, beban yang berada diatas agregat timbunan tersbut dapat disalurkan secara merata oleh geotextile woven yang berada dibawahnya. Dengan begitu, terjadinya penurunan tanah dasar dapat dicegah. Lalu untuk metode dan cara pemasangannya bermacam-macam, tergantung dari kondisi tanah dan tujuan penggunaannya.
  2. Sebagai separator. Seperti yang telah dijelasakan pada poin sebelumnya bahwa penempatan geotextile woven ini diantara tanah lunak dan tanah timbunan sebagai separator dan filter. Kita tau bahwa geotextile memiliki sifat permeabilitas/tembus air yang tinggi. Oleh karenanya air dapat mengalir melalui pori-pori geotextile, namun dalam hal ini geotextile mampu menahan butiran tanah diatasnya untuk tidak ikut terbawa oleh air sehingga mencegah tercampurnya butiran tanah timbunan dengan tanah lunak agar struktur tanah tetap kuat dan tidak.

Geotextile Nonwoven

Jika geotextile woven yang telah dibahas sebelumnya diproses dengan cara dianyam, maka berbeda dengan geotextile nonwoven. Geotextile nonwoven dibuat dengan melalui proses thermal, kimia, dan juga mekanis. Dibuat menggunakan mesin produksi berteknologi tinggi. Terdapat dua jenis material dasar yang menjadi bahan pembuatan geotextile nonwoven, Polyester (PET) & juga Polyprophylene (PP). Geotextile nonwoven memiliki bentuk yang menyerupai karpet, dan berbeda dengan geotextile woven yang membentuk seperti anyaman. Olehkarenanya, mayoritas pelaku konstruksi di Indonesia sering menyebutnya karpet jalan.

Fungsi Geotextile Nonwoven

  1. Sebagai filtrasi. Dengan menggunakan geotextile nonwoven, air yang mengalir akan tersaring dan terfilter dengan baik oleh geotextile nonwoven, sehingga air yang mengalir tidak membawa partikel-partikel timbunan diatasnya dan tidak tercampur dengan tanah dasar. Selain itu, geotextile nonwoven juga dapat digunakan sebagai lapisan dan pembungkus pipa drainase. Pipa drainase yang umum digunakan adalah pipa perforated atau berlubang agar tanah tidak masuk ke pipa drainase.
  2. Sebagai separator. Sama seperti geotextile woven, geotextile nonwoven juga dapat digunakan sebagai separator atau pemisah. Namun geotextile nonwoven biasanya digunakan pada kondisi tanah dasar yang cukup baik (bukan tanah lunak) sehingga geotextile nonwoven dapat bekerja dengan baik.

Kesimpulan

Pada penjelasan diatas, tentunya kita sudah mengetahui apa saja perbedaan antara geotextile woven dan nonwoven sehingga kita dapat menentukan untuk menggunakan jenis geotextile yang sesuai untuk proyek konstruksi. Jika Anda masih ragu untuk menggunakan jenis geotextile yang tepat, kami PT. Petra Nusa Elshada siap membantu Anda dalam menetukan geotextile yang tepat yang dapat digunakan pada konstruksi Anda. PT. Petra Nusa Elshada melayanani penjualan, konsultasi, dan juga instalasi produk-produk Geosintetik di Indonesia. Anda juga dapat mengetahui harga geotextile terupdate dan terkini hanya melalui kami.