Kecemburuan Ternyata Memicu Perilaku Berisiko, Begini Menurut Penelitian
YOGYAKARTA – Karena rasa cemburu, seseorang bisa memilih perilaku berisiko untuk tampil ‘lebih’. Seperti ingin menjadi lebih cantik, tampan, menarik, hingga mencari cara agar hubungan berkomitmen mereka tetap terjaga. Pada satu sisi, memang terlihat positif, namun menurut studi, bisa mendorong seseorang melakukan perilaku berisiko.
Studi dilakukan dengan mensurvei 189 wanita sarjana berusia 17 hingga 37 tahun. Semuanya menjalin hubungna berkomitmen. Untuk menilai tingkat kecemburuan partisipan, pertanyaan diajukan tentang seberapa sering mereka curiga pasangannya berkencan diam-diam dengan orang lain. Pertanyaan lainnya juga terkait tentang kekesalah mereka jika pasangannya menggoda orang lain, dan seberapa sering mereka mempertanyakan pasangannya tentang hubungan sebelumnya.
Para peneliti juga menggali minat partisipan dalam mempercantik penampilan, termasuk aktivitas dengan tingkat risiko yang berbeda-beda. Misalnya, seberapa banyak uang yang dikeluarkan untuk barang dan jasa peningkat penampilan seperti perawatan atau produk kulit, tata rias, pakaian, perhiasan, dan tata rambut. Peneliti juga menanyakan seberapa sering wanita menggunakan kosmetik wajah. Melansir Psychology Today, Senin, 6 November, peneliti menanyakan keterbukaan mereka terhadap bedah kosmetik. Partisipan menjawab, jika menjalani prosedur pembedahan secara gratis, beberapa diantaranya akan mempertimbangkan bedah kosmetik.
Temuan dari hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa peserta yang lebih cemburu berusaha meningkatkan daya tarik mereka melalui berbagai perilaku. Secara khusus, wanita yang menunjukkan tingkat kecemburuan yang lebih tinggi juga dilaporkan menghabiskan lebih banyak uang untuk penampilan mereka, lebih terbuka terhadap operasi plastik, lebih bersedia untuk menggunakan keanggotaan tanning, dan lebih besar kemungkinannya untuk menggunakan pil diet yang berbahaya.
Baca juga:
Meningkatkan kecantikan seseorang dapat membantu mempertahankan pasangannya saat ini di tengah ancaman yang dirasakan dari pasangan saingannya yang mungkin mengancam hubungan. Kedengarannya mulia, bahkan romantis. Namun, kesediaan untuk terlibat dalam perilaku yang jelas-jelas berbahaya menjadi perhatian. Partisipan juga menjawan pertanyaan survei, alasan apa yang mendorongnya mau minum pil diet yang berbahaya bagi kesehatan di masa mendatang. Rupanya, salah satu jawaban atas pertanyaan itu adalah rasa cemburu.
Sebetulnya, mungkin banyak faktor yang menyebabkan seseorang memilih perilaku berisiko untuk mempercantik diri. Meskipun kecemburuan juga termasuk salah satu pendorong, mungkin perlu diperhatikan betul. Bahwa mempercantik diri secara sehat, bisa jadi pilihan. Termasuk untuk pengembangan diri, yang mana ini lebih bermanfaat bagi diri dan tidak membahayakan kesehatan.