Rumah Produksi di Jaksel Dibobol Maling, 6 Kamera dan 21 Lensa Senilai Rp400 Juta Hilang
JAKARTA - Sebuah rumah yang dijadikan kantor produksi di Jalan Taman Wijaya Kusuma, Cilandak, Jakarta Selatan, dirampok komplotan pencuri, Minggu, 5 November. Diketahui, kerugian mencapai hingga Rp400 juta.
“Kerugiannya Rp400 juta,” kata korban, Anggun Adi saat ditemui di lokasi, Minggu 5 November.
Ia menceritakan kejadian itu bermula saat handphone pribadi Anggun mendapat notifikasi dari CCTV kantor. Saat dilakukan pengecekan ternyata terdapat dua orang tak dikenal berada di dalam sebuah ruangan mengambil sejumlah barang.
“Saya terima notifikasi, saya cek disitu ternyata kantor dibobol. Ada dua orang terekam kamera. Keduanya perampok,” ujar Anggun.
Sadar ada yang tidak beres, Anggun langsung menuju kantornya untuk memastikan barang-barang yang dibawa kawanan perampok tersebut. Setibanya di lokasi, ia melihat karyawannya sedang tertidur pulas di lantai dua.
“Saya langsung teriak manggil karyawan kantor ini, ternyata dia ketiduran,” ucapnya.
Selanjutnya, ia bergegas mengecek barang-barang penting di kantornya. Ternyata saat dicek ada 6 kamera dan 21 lensa yang hilang digondol komplotan perampok tersebut.
Baca juga:
- Sopir Ojol Tewas Terbakar Bersama Istri dan Balitanya: Teman Korban Mengaku, Sebelum Kejadian Sempat 'Ngobrol' di Pangkalan OJek
- Dampak Proyek Ipal Komunal, Warga Rusun Johar Baru Terserang Penyakit Sesak Nafas dan Gatal
- Posting Ada Bom di Koja Trade Mal, 6 Pelajar Diamankan Polres Jakut
- Tidak Mau Dibilang Ambruk, Manajemen Apartemen Kalibata City Akui Lift Bermasalah
“Total ada 6 kamera dan 21 lensa. Hilang semua, bahkan adapter lensa pun diambil sama si perampoknya. Totalnya Rp400 juta,” ucap Anggun.
Berdasarkan rekaman CCTV, Anggun menduga para pelaku berjumlah empat orang.
“Di dalam kantor ada 2 orang. Kita lihat di CCTV tetangga, ada 1 bawa motor, ikut mondar mandir. Waktu mereka keluar bawa barang-barang itu langsung ada 1 mobil Suzuki Ertiga yang membawa kedua pelaku ini. Jadi kemungkinan ada 4,” urainya.
Anggun berharap kejadian yang dialaminya ini mendapat penanganan serius pihak kepolisian agar tidak ada lagi kejadian serupa di waktu mendatang.
“Dengan kasus ini, semoga benar-benar ditindaklanjuti serius,” tutupnya.