Perdamaian di Tengah Gejolak Konflik Israel - Palestina
Konflik Israel - Palestina, yang terus menyulut perdebatan dan pertumpahan darah kembali menjadi fokus perhatian dunia. Seruan perdamaian semakin mengemuka seiring eskalasi kekerasan yang menelan ribuan korban jiwa.
Di Indonesia, pada Minggu, 5 November, ratusan ribu masyarakat, dari berbagai lapisan termasuk pejabat, tokoh politik, hingga artis terkenal, turun ke jalanan Jakarta menyerukan pesan perdamaian.
Pesan perdamaian ini memang relevan saat melihat pemandangan tragis di Gaza dan sekitarnya, di mana warga sipil dan wartawan menjadi korban konflik bersenjata. Seruan perdamaian ini bukan sekadar slogan kosong, melainkan sebuah panggilan untuk meninjau kembali akar permasalahan yang melatarbelakangi konflik tersebut.
Imagine
Imagine there's no heaven
It's easy if you try
No hell below us
Above us, only sky
Imagine all the people
Livin' for today
Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion, too
Imagine all the people
Livin' life in peace
You may say I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will be as one
Imagine no possessions
I wonder if you can
No need for greed or hunger
A brotherhood of man
Imagine all the people
Sharing all the world
You may say I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will live as one
Kata-kata John Lennon dalam lagu "Imagine" di atas memberikan gambaran ideal akan dunia tanpa batas yang memisahkan. Lirik lagu tersebut mengungkapkan harapan akan kehidupan tanpa konflik, perbedaan, dan agresi. Namun, realitas konflik Israel - Palestina jauh dari impian tersebut.
Baca juga:
- Pemerintah Alokasikan Rp31,9 Miliar Bantu Palestina
- Seisi Inggris Menyambut Lagu Imagine Karya John Lennon dalam Sejarah Hari Ini, 8 Oktober 1971
- Saat Puan Maharani Disoraki Massa di Aksi Bela Palestina: Matiin Mic-nya!
- Bacakan Puisi di Aksi Bela Palestina, Menlu Retno: Aku dan Indonesiaku Pantang Mundur akan Terus Membantumu
Konflik tersebut tidak hanya sebatas pertikaian wilayah, tetapi juga mengakar pada perbedaan sejarah, agama, klaim atas Jerusalem, masalah ekonomi, status pengungsi Palestina, kebijakan permukiman, hingga pengaruh politik luar negeri dari banyak negara.
Dalam upaya menyelesaikan konflik ini, dukungan dan seruan dari berbagai elemen masyarakat dan tokoh politik di tanah air seperti Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menlu Retno Marsudi, Fadli Zon, Jusuf Kalla, Anies Baswedan, hingga Mahfud MD, atau bahkan tokoh dunia seperti Paus Fransiskus sangat penting. Namun, penyelesaian konflik ini bukanlah tugas yang mudah, mengingat kompleksitas hubungan antara Israel dan Palestina serta campur tangan aktor luar.
Percayalah, meski terlihat mustahil, kedamaian bukanlah hal yang tidak mungkin dicapai. Namun, hal itu membutuhkan kesadaran bersama dan komitmen kuat dari seluruh dunia untuk menyelesaikan konflik ini, memperjuangkan hak asasi manusia, dan merangkul perdamaian di antara perbedaan.
Dalam penyelesaian konflik Israel dan Palestina, semua dituntut untuk lebih mendengarkan, memahami, dan bekerja sama, sehingga kita dapat mewujudkan impian akan dunia yang damai dan adil, sebagaimana yang digambarkan dalam lagu "Imagine" – di mana dunia hidup dalam harmoni tanpa batas-batas yang memisahkan.