Elon Musk: Orang Tidak Harus Bekerja dengan Adanya AI

JAKARTA - Elon Musk, pemilik xAI dan Neuralink, membagikan pandangannya terkait masa depan dari Kecerdasan Buatan (AI). Menurutnya, AI membuat orang tidak harus bekerja pada akhirnya.

Hal ini ia katakan saat bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak. Musk banyak membicarakan efisiensi dari AI bahkan perkembangan teknologi yang lebih mumpuni seperti robot humanoid.

Dalam laporan BBC sendiri, Musk menyadari bahwa robot humanoid tidak hanya membantu pekerjaan manusia, tetapi bisa menyingkirkan keberadaan manusia dari pekerjaan itu sendiri.

Melihat pada masalah ini, Musk dan Sunak sama-sama sepakat dengan adanya wasit. Pihak ini perlu mengawasi kecanggihan dari teknologi di masa depan agar posisi manusia tidak tergantikan.

Sementara itu, Musk juga sempat membahas berbagai dampak dari kehadiran AI, baik dalam sisi positif maupun negatifnya. Menurutnya, AI bisa menjadi solusi cerdas saat kita sendirian.

"Salah satu putra saya kesulitan mendapatkan teman dan teman AI akan menjadi hal yang baik untuknya,” kata Musk kepada Sunak dan seluruh wartawan yang hadir.

Selain menjadi teman, AI juga bisa menjadi media pembelajaran bagi generasi muda yang sulit untuk mengejar pelajaran. Bagi Musk, AI bisa menjadi tutor terbaik dan tutor yang paling sabar.

Namun, AI bisa memberikan dampak buruk bagi pekerjaan tradisional yang sebelumnya membutuhkan peran manusia 100 persen. Ada kemungkinan di mana AI menjadi lebih cerdas dari yang seharusnya dan menggantikan peran pekerja.

“Akan tiba saatnya di mana tidak diperlukan pekerjaan, Anda dapat memiliki pekerjaan jika Anda menginginkannya untuk kepuasan pribadi, tetapi AI akan melakukan segalanya,” ujar Musk.

Terlepas dari dampak baik dan buruknya, Musk mengingatkan bahwa AI telah menjadi tantangan bagi masa depan, yaitu mencari makna dalam hidup yang sesungguhnya.