Firli Bahuri Bicara Akhlak ke Pegawai KPK di Tengah Isu Pemerasan SYL
JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri minta para pegawainya yang kini berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN) berakhlak. Pernyataan ini disampaikan di tengah isu pemerasan eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang membuat dirinya jadi sorotan karena diduga terlibat.
Diketahui, akhlak merupakan akronim dari Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Kata Firli, seluruh nilai itu harus diterapkan oleh para pegawainya.
“Dalam rangka internalisasi dan implementasi nilai-nilai dasar berakhlak di lingkungan KPK maka dibutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh lapisan insan KPK,” kata Firli dalam sambutan di acara Deklarasi Budaya Berakhlak yang dikutip Rabu, 1 November.
Firli bilang nilai berakhlak penting diterapkan sebagai pendorong dan memperkuat fondasi budaya kerja pegawai KPK. Khususnya dalam upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia.
“Nilai berakhlak ini sesungguhnya sejalan dengan asas KPK,” tegasnya.
Deklarasi berakhlak ini berlangsung secara hybrid yang diikuti oleh seluruh pegawai KPK, dengan dipimpin Sekretariat Jenderal KPK Cahya Hardianto Harefa. Kegiatan dilanjutkan penandatanganan plakat sebagai simbolik yang dilakukan Firli Bahuri selaku Ketua KPK.
Adapun Firli saat ini jadi sorotan karena diduga terlibat kasus pemerasan oleh Pimpinan KPK terhadap Syahrul. Kekinian, dugaan tersebut sedang ditangani Polda Metro Jaya.
Dalam kasus ini, Firli Bahuri menjadi salah satu pihak yang sudah diperiksa pada Selasa, 24 Oktober. Kemudian, ada 54 saksi yang sudah diperiksa seperti sopir pribadi SYL, ajudan pribadi SYL, Wakil Ketua KPK periode 2007-2011 Mochammad Jasin.
Kemudian penyidik dari kepolisian juga memeriksa Wakil Ketua KPK periode 2015-2019 Saut Situmorang, Direktur Pelayanan Pelaporan dan Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK Tomi Murtomo, Aide de Camp (ADC) atau ajudan Ketua KPK Kevin Egananta, dan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar yang juga merupakan suami keponakan SYL.
Tak sampai di situ, kediaman Firli Bahuri di Bekasi, Jawa Barat dan Jalan Kertanegara, Jakarta digeledah beberapa waktu lalu. Belakangan, rumah di Kertanegara itu disebut menjadi saksi bisu pertemuannya dengan Syahrul.
Firli sempat membantah dugaan pertemuan itu. Namun, Syahrul menganggukkan kepalanya saat disinggung dirinya pernah berjumpa Firli di Kertanegara.
Baca juga:
- Siemens dan Microsoft Rilis Proyek Bersama Menggunakan Kecerdasan Buatan untuk Meningkatkan Produktivitas
- Juara Bertahan RB Leipzig Tersingkir di Piala Jerman, Wolfsburg Lolos
- China Respons Netanyahu Tolak Gencatan Senjata di Gaza, Minta Israel Taat Hukum Internasional
- Cara Mengelola Keuangan untuk Karyawan Baru Berstatus Fresh Graduate
Ketika itu SYL ditanya awak media setelah menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, hari ini Senin, 30 Oktober. "Iya, tanya Polda, tanya polda," kata Syahrul setelah menganggukkan kepalanya sambil menaiki mobil tahanan.
Belakangan, rumah di Kertanegara itu disebut bukan milik Firli melainkan disewa oleh Alex Tirta. Pengusaha tempat hiburan malam sekaligus Ketua Harian Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengaku menyewa dari seorang berinisial E.