Gerindra Sebut Erick Thohir Tak Akan Masuk Struktur Tim Kampanye Prabowo-Gibran
JAKARTA - Partai Gerindra menyebut Menteri BUMN Erick Thohir tidak akan masuk dalam struktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Pasalnya, Erick masih harus fokus pada tugas-tugas yang diberikan Presiden Joko Widodo.
Hal tersebut disampaikan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di gedung DPR, Selasa, 31 Oktober.
Awalnya, Muzani mengungkap soal pertemuan capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang juga ketua umumnya, Prabowo Subianto dan Ketum PSSI itu. Menurutnya, Prabowo-Erick hanya membahas soal perkembangan pemerintahan dan langkah-langkah yang akan diambil selaku menteri di kabinet pemerintah Jokowi-Maruf Amin.
"Tentu saja itu yang dibicarakan," ujar Muzani.
Muzani tak menampik Prabowo-Erick juga bicara soal Pilpres 2024. Dia memastikan, Erick Thohir akan berada di barisan pendukung Paslon capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
"Tentu saja yang diharapkan kan bicara pilpres. Saya kira bicara pilpres 2024, ya insyaallah Erick Thohir enggak akan kemana-mana," katanya.
Baca juga:
Muzani lantas menyebut Erick Thohir tidak akan masuk dalam struktur tim pemenangan Prabowo-Gibran. Erick, kata dia, sudah ditugasi Presiden untuk mengurusi kerja-kerja di pemerintahan.
"Mungkin pak Erick akan berkonsentrasi pada tugas-tugas pemerintahan sebagai pembantu presiden. Sementara TKN nanti akan dilaksanakan oleh orang-orang yang memiliki waktu lebih banyak untuk mengurusi kerja-kerja politik di tim pemenangan pemilihan presiden," jelas Muzani.
Termasuk, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang sebelumnya ditunjuk sebagai wakil ketua TKN Prabowo-Gibran. Muzani bilang, Bahlil juga akan berkonsentrasi pada tugas pemerintahan sebagai pembantu presiden.
"Sehingga pak Bahlil tentu tidak lagi menduduki posisi di jabatan-jabatan penting didalam tim pemenangan kepresidenan," kata wakil ketua MPR itu.
"Karena menteri tidak masuk struktur, tentu saja karena jabatan menteri. Dan kami berharap tugas-tugas pemerintahan yang diemban oleh beliau sebagai pembantu presiden Jokowi tidak berkurang, tidak terganggu konsentrasi dan waktunya dalam memberi pelayanan pemerintahan," imbuh Muzani.