Jokowi No Comment Soal PDIP Merasa Ditinggalkan Meski Keluarga Sudah Diberi Keistimewaan

GIANYAR - Presiden Jokowi menolak berkomentar soal pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut PDIP merasa ditinggalkan meski Jokowi sekeluarga diberi keistimewaan.

"Saya tidak ingin mengomentari," ujar Jokowi di Pasar Batu Bulan, Gianyar, Bali, Selasa, 31 Oktober.

Jokowi dalam wawancara dengan wartawan berbicara soal makan siang bersama tiga capres yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

“Saya mengajak untuk menjaga bersama-sama agar pemilu berjalan damai," katanya.

"Tidak ada saling fitnah-memfitnah, tidak ada kampanye negatif, tidak ada saling menjelekkan, tidak ada saling merendahkan, tetapi dengan adu program, adu gagasan, saya kira itu, rakyat menginginkan itu," imbuhnya.

Sementara terkait undangan tiga bakal calon wakil presiden (cawapres), Jokowi memastikan waktu akan diatur bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Nanti Bapak Wapres yang akan mengundang," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Hasto menyebut PDIP berduka karena ditinggal keluarga Jokowi. Padahal sudah banyak privilese yang diberikan partai berlambang banteng tersebut.

"Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranata kebaikan dan Konstitusi," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya.

"Pada awalnya kami hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi, namun ternyata itu benar-benar terjadi," sambung Hasto.

Hasto berharap demokrasi yang gelap ini bisa berlalu. Apalagi, anggota dan kader partai berlambang banteng ini sejak awal selalu mengawal Presiden Jokowi tanpa lelah dari mulai pemilihan kepala daerah (pilkada) hingga pemilihan presiden (pilpres).

Tapi belakangan mereka harus melihat pembangkangan konstitusi dan rekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi (MK) untuk mencalonkan Gibran. "Dan rakyat sudah paham, siapa meninggalkan siapa demi ambisi kekuasaan itu," pungkasnya.