Tips Mengelola Stok Bahan Baku untuk Bisnis Kuliner Agar Tak Keseringan Belanja Bahan
YOGYAKARTA – Mengelola stok bahan baku dalam bisnis kuliner penting untuk dilakukan. Pengelolaan ini tidak hanya berkaitan dengan modal, namun berhubungan dengan operasional hingga mencegah kerugian. Lalu bagaimana cara mengelola stok bahan baku pada bisnis kuliner?
Cara Mengelola Stok Bahan Baku Pada Bisnis Kuliner
Seperti diketahui bahan baku yang digunakan dalam bisnis kuliner biasanya bersifat organik dengan beragam jenis dan bentuk. Jika pengelolaan stok gagal dilakukan dalam bisnis maka bahan jadi cepat busuk dan tidak bisa digunakan lagi. Kondisi itu tentu akan mengganggu operasional restoran, modal jadi membengkak, dan kualitas makanan yang disajikan tidak dalam kondisi baik.
Dalam praktiknya, masing-masing restoran punya cara mengelola stok bahan baku masing-masing. Namun langkah secara umum yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut.
- Sediakan Freezer dan Ruang Penyimpanan Khusus
Cara pertama yang harus dilakukan adalah dengan menyediakan freezer dan ruang penyimpanan khusus. Freezer digunakan untuk menyimpan bahan organik yang mudah busuk seperti daging atau ikan. Sedangkan bahan lain yang tak mudah busuk seperti tepung bisa diletakkan di ruang penyimpanan khusus yang aman. Ruangan ini harus aman dari gangguan yang berpotensi mengkontaminasi bahan baku seperti tikus atau serangga.
- Data Persediaan
Pemilik bisnis kuliner juga harus mendata persediaan apa saja yang ia miliki di ruang penyimpanan. Dalam pedataan ini Anda harus menyertakan beberapa data lain misalnya nama, jumlah persediaan per item, tanggal pembelian, harga dasar, dan sebagainya. Pendataan ini penting untuk dilakukan untuk menyinkronkan menu yang bisa dibuat dengan bahan baku yang tersedia. Disarankan untuk menggunakan aplikasi khusus agar lebih tertata dan mudah dilakukan.
- Catat Barang Masuk dan Keluar
Lakukan pencatatan bahan baku baik yang masuk maupun yang keluar. Bahan baku masuk dicatat setiap Anda melakukan belanja dengan menyantumkan kuantitasnya. Hal yang sama berlaku untuk barang yang keluar. Anda juga harus mencatat jumlah stok sisa setelah dilakukan penambahan maupun pengeluaran bahan baku.
- Jangan Campur Barang Lama dan Baru
Kegiatan ini dilakukan agar stok barang lama bisa segera dimanfaatkan sehingga tidak terjadi penurunan kualitas. Hal ini biasanya dilakukan pada bahan baku yang mudah busuk atau pada bahan yang memiliki expired date. Usahakan agar barang lama atau bahan yang mendekati expired date untuk keluar lebih dulu, sedangkan barang baru dengan expired date lebih lama bisa disimpan sementara di freezer atau lemari penyimpanan.
Baca juga:
- Steven Merasa Terintimidasi Diteriaki di Depan Wajah, Jessica Iskandar: Lucu dan Aneh banget!
- Buntut Beri Dukungan Pada Israel, Gal Gadot Gagal Lakukan Pemutaran Film
- Film Buya Hamka dan Siti Raham Vol. 2 Siap Jalani Gala Premier di 30 Kota di Indonesia
- Kabar Duka, Bella Bonita Kehilangan Salah Satu Anak Kembar Denny Caknan
- Lakukan Stock Opname Berkala
Stock opname adalah kegiatan penghitungan stok barang yang ada di lemari penyimpanan. Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah kekeliruan informasi terkait jumlah dan kualitas barang yang tersisa. Anda bisa melakukan stock opname per minggu atau perbulan untuk menghindari kesalahan.
- Musnahkan Bahan Baku Tak Layak
Jika dalam kegiatan stock opname Anda menemukan bahan yang tak layak lagi untuk diolah, segera buang dan musnahkan dari lemari penyimpanan. Hal ini dilakukan agar proses pembusukan pada bahan tersebut tidak mengontaminasi bahan lain yang masih segar. Tentu saja pengurangan ini harus tercatat di catatan persediaan agar stok tetap terpantau.
Itulah informasi terkait cara mengelola stok bahan baku pada bisnis kuliner. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.