Pemprov DKI Vaksinasi 500 Orang Berisiko Cacar Monyet Sepekan ke Depan
JAKARTA - Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyebut vaksinasi cacar monyet atau monkeypox di Jakarta mulai dilakukan. Vaksinasi menyasar untuk 500 orang kelompok berisiko di Jakarta selama seminggu ke depan.
"Vaksin diberikan sebanyak dua dosis untuk satu orang dengan jeda empat minggu, sesuai dengan ketersediaan vaksin Monkeypox di Indonesia sebanyak 1.000 dosis untuk 500 orang. Selain itu, dilakukan tracing/pelacakan dengan tim khusus bersama mitra terkait," kata Ani dalam keterangannya, Jumat, 27 Oktober.
Per tanggal 27 Oktober, tercatat sudah ada 17 kasus cacar monyet di Jakarta. Kasus pertama terkonfirmasi pada Agustus 2022 dan kni telah sembuh. Sementara, 16 kasus lainnya tercatat sejak 13 Oktober 2023 hingga 26 Oktober 2023. Kini, 16 kasus aktif tersebut masih menjalani isolasi di rumah sakit.
"Semua bergejala ringan dan tertular dari kontak seksual. Semua pasien adalah laki-laki usia 25-50 tahun, dua kasus di antaranya berdomisili luar DKI Jakarta," kata Ani.
Ani menerangkan, kasus aktif cacar monyet tidak hanya ditemukan pada kontak erat, namun juga pasien suspek bergejala yang datang ke fasilitas kesehatan.
اقرأ أيضا:
Kemudian, kontak erat dan suspek cacar monyet dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan. JIKA dinilai menunjukkan tanda dan gejala khas penyakit cacar monyet, maka dilakukan tes PCR.
Pasien yang terkonfirmasi positif usai dilakukan tes PCR akan segera dilakukan pemeriksaan lanjutan whole genome sequencing (WGS) untuk mendapatkan informasi genetik mengenai asal penyakit dan penyebarannya di masyarakat.
”Setiap kasus positif langsung diisolasi di rumah sakit, bahkan untuk suspek/terduga dengan gejala khas/kontak erat seksual yang sedang menunggu hasil PCR juga diisolasi di rumah sakit," tutur Ani.
"Sementara untuk kontak erat non-seksual, akan dipantau gejalanya setiap hari oleh Puskesmas Kecamatan. Jika bergejala, akan dilakukan pemeriksaan lab. Dan setiap kontak erat seksual akan langsung diisolasi dan dilakukan pemeriksaan lab,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ani menjelaskan tingkat kematian atau case fatality rate kasus cacar monyet sekitar 1 persen. Dalam artian, dari 100 kasus positif kemungkinan ada satu yang meninggal.
"Mayoritas karena infeksi sekunder dan kondisi imunitas rendah pada kelompok berisiko, seperti lelaki seks dengan lelaki (LSL), ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan lansia," urai dia.