CEO Google, Sundar Pichai, Akan Bersaksi dalam Gugatan Antitrust Mengenai Dominasi Mesin Pencarian
JAKARTA - Sundar Pichai, kepala eksekutif Alphabet Inc., dan anak perusahaannya Google, akan bersaksi pada Senin 30 Oktober dalam perselisihan antitrust sekali seumur hidup mengenai dominasi Google dalam pencarian dan beberapa bagian iklan pencarian.
Pichai, yang dipanggil sebagai saksi untuk Google, kemungkinan akan ditanyai tentang investasi perusahaan yang bertujuan untuk menjaga agar layanan pencariannya tetap kompetitif, terutama ketika ponsel pintar mengambil alih, dan inovasi dalam iklan pencarian.
Pemerintah, dalam pemeriksaan silang, mungkin akan bertanya mengapa perusahaan membayar miliaran dolar setiap tahun untuk memastikan bahwa pencarian Google menjadi default di ponsel pintar.
Baca juga:
- Malaysia Beri Peringatan kepada TikTok dan Meta atas Pemblokiran Konten Pro-Palestina
- TikTok dan YouTube Ingin Mengajukan Lisensi E-Commerce di Indonesia
- Rishi Sunak Tekankan Hanya Negara yang Mampu Tangani Risiko Kecerdasan Buatan
- Inggris Akan Mendirikan Institut Keamanan Kecerdasan Buatan Pertama di Dunia
Selama ini Pemerintah telah berargumen bahwa Google, yang memiliki sekitar 90% pangsa pasar pencarian, secara ilegal membayar sekitar 10 miliar dolar AS (158 triliun) setiap tahun kepada pembuat ponsel pintar seperti Apple serta operator nirkabel seperti AT&T dan lainnya agar mesin pencari mereka menjadi default dalam pencarian di perangkat mereka dan tetap berada di puncak.
Pengaruh dalam pencarian membuat Google menjadi pemain terbesar dalam pasar iklan yang menguntungkan, serta meningkatkan keuntungannya.
Sementara Google telah berargumen bahwa perjanjian bagi hasil pendapatan tersebut legal dan bahwa mereka telah berinvestasi untuk menjaga agar bisnis pencarian dan iklannya tetap kompetitif. Mereka juga berargumen bahwa jika orang merasa tidak puas dengan mesin pencari default, maka pengguna dapat, dan melakukannya, untuk beralih ke penyedia pencarian lain.