Kepala Staf IDF Akui Serangan Darat ke Gaza Tertunda karena Taktik dan Strategi

JAKARTA - Kepala Staf militer Israel (IDF) Letjen Herzi Halevi mengakui serang darat ke Gaza tertunda karena taktik dan strategi, tetapi berjanji akan mempertahankan negaranya.

"Israel berada di tengah perang yang dilancarkan oleh kelompok Hamas. Mereka akan menyesalinya," ujarnya dalam konferensi pers di dekat perbatasan Gaza, melansir The Times of Israel 24 Oktober.

"Kami sudah bersiap untuk ini. IDF dan Komando Selatan telah menyiapkan rencana ofensif yang berkualitas untuk mencapai tujuan perang," jelas Letjen Halevi.

"IDF siap untuk melakukan manuver (darat), dan kami akan membuat keputusan bersama eselon politik mengenai bentuk dan waktu tahap selanjutnya," sambungnya.

Kendati demikian, dia mengakui adanya pertimbangan taktik dan strategi sehingga terjadi penundaan serangan darat. Namun, hal itu menurutnya memungkinkan IDF untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik.

"Kami memanfaatkan setiap menit untuk menjadi lebih siap," jelasnya.

"Dan setiap menit yang berlalu, kita semakin sering menyerang musuh. Membunuh musuh, menghancurkan infrastruktur, mengumpulkan lebih banyak informasi intelijen untuk tahap selanjutnya," urainya.

"Ini adalah negara kami, rumah kami, dan kami akan mempertahankannya dengan segala cara," tegasnya.

Diketahui, serangan darat Israel terhadap Gaza menjadi hal yang banyak diprediksi berbagai pihak, dengan pihak Hamas siap menghadapinya.

"Kelompok perlawanan (Palestina) memiliki persatuan dan kekuatan, karena mereka dapat mengendalikan operasi tempur dan memiliki tingkat kesiapan yang tinggi untuk melawan agresi darat apa pun di Gaza," kata juru bicara Hamas Abdel-Latif al-Qanoua dalam pernyataan yang diunggah ke Telegram seperti dikutip dari TASS.