Pemain Manchester United Coba Selamatkan Karier Jadon Sancho

JAKARTA - Perseteruan pemain sayap Manchester United Jadon Sancho dengan manajer Erik ten Hag tak kunjung berakhir. Para pemain MU pun mencoba menyelamatkan karier Sancho dengan menyarankan dia agar meminta maaf kepada Ten Hag.

Sikap keras kepala Sancho dan merasa tak bersalah membuat dia enggan meminta maaf kepada Ten Hag. Repotnya, para pemain berada di belakang sang manajer. Begitu pula klub memilih berpihak kepada keputusan Ten Hag untuk memberikan hukuman kepada Sancho.

Tidak ada yang membela pemain berusia 23 ini yang sudah enam setengah pekan tidak lagi berlatih bersama tim utama.

Sancho pun hanya bisa berlatih bersama tim akademi. Bahkan dia dilarang masuk kantin tim utama. Buntutnya Sancho pun makan bersama pemain yunior.

Meski demikian, para pemain kembali menyarankan Sancho untuk meminta maaf kepada Ten Hag. Pemain depan Marcus Rashford yang paling getol mendorong koleganya untuk datang kepada sang manajer. Tak hanya Rashford tetapi juga Harry Maguire dan Luke Shaw.

Mereka hanya ingin menyelamatkan karier Sancho yang terancam. Bagaimana tidak, eks pemain Borussia Dortmund ini sudah absen bermain untuk MU sejak kalah dari Arsenal September lalu.

Manajer timnas Inggris Gareth Southgate pun tak memanggil Sancho untuk melakoni laga uji coba melawan Australia dan kualifikasi Euro 2024.

Ironisnya saat Sancho sudah tenggelam, muncul bintang anyar Jude Bellingham. Pemain berusia 20 yang kini membela Real Madrid menjadi inspirator permainan The Three Lions saat menghajar Italia 3-1. Inggris pun lolos ke putaran final Euro 2024.

Southgate pun tak segan memuji performa Bellingham Di usia muda, dia sudah terlihat matang dan sangat percaya diri.

Bellingham bakal membuat Southgate melupakan Sancho. Menariknya lagi, dua pemain itu sama-sama dibesarkan Dortmund.

Bila Sancho dibawa Dortmund dari tim yunior Manchester City, sebaliknya klub Bundesliga Jerman ini merekrut Bellingham dari klub Divisi Championship Birmingham City.

Sancho memang menolak desakan untuk meminta maaf kepada Ten Hag. Sebaliknya, dia ingin hengkang dari Old Trafford dan kembali ke Dortmund.

Meski siap melepas sang pemain, namun klub tak sepenuhnya berniat melego Sancho. Apalagi harganya mengalami penurunan. Ini yang membuat Sancho bakal kesulitan kembali ke performa terbaik karena kontraknya di MU masih tiga tahun lagi.

Sementara, pundit speak bola Ian Holloway yang pernah malang-melintang di berbagai klub saat sebagai pemain maupun manajer menuturkan bila MU tak lagi memiliki leader seperti Roy Keane.

Menurut dia Keane merupakan figur yang sangat disegani dan dihormati di ruang ganti. Dirinya sangat disiplin dan bakal marah-marah kepada pemain yang tidak disiplin.

Ibaratnya pemain mau macam-macam, Keane bakal 'menghabisinya'. Terbukti di era dia, tidak ada pemain yang 'memberontak' seperti Sancho. Namun Keane juga dikenal kapten yang sangat melindungi pemain.

"MU memiliki banyak pemain terbaik dengan motivasi besar. Sedangkan Roy Keane yang mengatur dan bersikap tegas terhadap mereka. Tetapi kini mereka punya banyak pemain terbaik tetapi seperti tak ada motivasi. Itulah mengapa MU tak lagi memenangi trofi," kata Holloway.

Lebih lanjut, Holloway menilai Sancho seharusnya bercermin pada diri sendiri sebelum melawan Ten Hag. Menurut dia tidak tepat menyerang manajer sendiri dan itu dilakukan di media sosial.