eFishery Gandeng Garda Pangan Salurkan Ikan ke Masyarakat Prasejahtera di Surabaya, Ini Tujuannya

JAKARTA -  Sebuah perusahaan teknologi akuakultur asal Indonesia, eFishery melalui  eFishery Foundation berkolaborasi dengan Garda Pangan menyalurkan 50 kilogram ikan kepada masyarakat prasejahtera di Bratang Tangkis, Surabaya.

Kegiatan ini merupakan inisiatif perdana yang diusung oleh eFishery Foundation sejak eFishery didirikan 10 tahun lalu.

VP of Public Affair eFishery Muhammad Chairil mengatakan, kegiatan penyaluran ikan tersebut sesuai dengan visi misi eFishery, yaitu menyediakan kebutuhan pangan dunia melalui produk akuakultur.

"Kami ingin mengajak masyarakat lebih gemar makan ikan karena ikan merupakan sumber protein yang baik dengan kandungan omega tiga yang tinggi dan sangat relevan untuk mendukung penurunan angka stunting," kata Chairil dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Rabu, 18 Oktober.

Chairil menambahkan, pihaknya terus berkomitmen untuk menurunkan tingkat stunting dan kelaparan di Indonesia.

"Sejalan dengan visi misi eFishery Foundation, eFishery berharap bisa ikut berkontribusi untuk memberantas kelaparan di Indonesia dan lebih memberikan dampak yang positif untuk generasi mendatang," ujarnya.

Sementara itu, Co-Founder & COO Garda Pangan Dedhy Bharoto Trunoyudho mengatakan, eFishery Foundation dan Garda Pangan memiliki visi yang sejalan untuk menyelesaikan isu kerawanan pangan di Tanah Air.

"Kami menyambut baik kerja sama kegiatan donasi ikan dari eFishery. Besar harapan kami ke depannya masyarakat Indonesia, terutama industri-industri dan bisnis bidang makanan lebih terdorong untuk berdonasi ke kalangan prasejahtera demi terwujudnya Indonesia bebas lapar dan bebas dari sampah makanan yang terbuang sia-sia," tuturnya.

Sekadar informasi, eFishery Foundation berdiri dengan tujuan memberikan kontribusi dan dampak positif yang lebih besar serta berkelanjutan terhadap aspek sosial, edukasi, budaya, dan lingkungan, khususnya pada industri akuakultur.

Untuk bidang sosial, eFishery Foundation terus berupaya untuk membantu menurunkan angka stunting nasional menjadi 14 persen pada 2024.

Melalui visi misinya, eFishery Foundation yang didirikan eFishery ingin memanfaatkan teknologi untuk terus membangun edukasi yang dapat dengan mudah diakses oleh para pembudidaya dan generasi penerusnya, memperkuat ketahanan pangan melalui produk akuakultur, serta mengurangi emisi karbon.

Adapun berdasarkan data PBB, lebih dari 149 juta atau sekitar 22 persen balita di seluruh dunia mengalami stunting, yang mana sebanyak 6,3 juta merupakan anak usia dini atau balita.

Saat ini, prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,6 persen, sementara target yang ingin dicapai adalah 14 persen pada 2024.

Menurut FAO pada 2022, Indonesia tercatat memiliki prevalensi stunting di angka 5,9 persen. Artinya, sekitar 5,9 persen dari total populasi Indonesia atau kisaran 16,2 juta orang diperkirakan masih kelaparan. Persentase ini masih tergolong tinggi di skala Asia Tenggara.

Untuk itu, diperlukan upaya bersama untuk mengambil peran menurunkan tingkat stunting dan kelaparan di Indonesia.