Menteri Basuki Usulkan Inpres Air Bersih ke Jokowi

BADUNG - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono merespons masih banyaknya rumah tangga di Indonesia yang tidak memiliki akses air bersih.

Menteri Basuki mengatakan, pembahasan akses air bersih juga akan dibawa ke World Water Forum 2024.

"Ini kan forum dunia dan itu (akses air bersih) forum nasional. Itu pasti dibahas, itu namanya water justice. Kita membahasnya di water justice secara global dari pulau kecil. Pulau-pulau kecil itu, kemarin saya ketemu, saya lupa namanya, itu tidak ada hujan sama sekali, tidak ada air tawar. Air tawarnya 100 persen dari desalinasi, dan penduduknya hanya 500 ribu orang," kata Basuki, saat konferensi pers acara "2nd Stakeholder Consultation Meeting (SCM) World Water Forum 2024" di Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Kamis, 12 Oktober.

Menurut Basuki, perlu dibuatkan Instruksi Presiden (Inpres) tentang air bersih. Inpres ini untuk menyiapkan saluran air bersih bagi masyarakat.

"Kita usulkan, karena setidaknya pada Kamis ini ada Ratas (Rapat Terbatas) untuk inpres air bersih. Karena kita masih butuh sekitar 10 juta sambungan  rumah untuk bisa menyiapkan air bagi masyarakat," ujarnya.

"Inpres air bersih akan kami usulkan kepada Presiden (Jokowi ). Kalau nanti dapat izin presiden itu kan menjadi salah satu jalan keluar. Sekarang ini untuk piping atau untuk air minum yang berasal dari pipa itu tidak lebih dari 20 persen di Indonesia tapi untuk air yang sehat sekitar 80 persen. Jadi kita ingin cepat penyediaan air yang bagus ini dengan melalui inpres air bersih," ujarnya.

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada 2020, hanya 83 persen dari rumah tangga Indonesia yang memiliki akses ke air minum yang aman. Ini berarti masih ada sekitar 17 persen rumah tangga yang tidak memiliki akses ke air minum bersih.

Hal yang sama ditunjukkan data yang dirilis WaterAid. Indonesia berada di peringkat 140 dari 193 negara dalam Indeks Ketersediaan dan Kualitas Air Minum 2022. Indonesia mencetak 52,5 dari 100, dengan 60,1 persen dari populasi memiliki akses ke air bersih dan layak.

Akses ke air bersih dan layak di Indonesia masih merupakan tantangan besar. Pada 2022, masih ada 35,3 juta orang di Indonesia yang tidak memiliki akses ke air bersih dan layak. Mayoritas orang yang tidak memiliki akses ke air bersih dan layak tinggal di daerah pedesaan.