KAI dan PTBA Tanda Tangani Perjanjian Angkutan Batu Bara

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menandatangani perjanjian jangka pendek angkutan batu bara relasi Tanjung Enim Baru-Tarahan dan Tanjung Enim Baru-Kertapati untuk periode tahun 2023-2027.

Selain itu, kedua perusahaan juga menandatangani perjanjian kerangka kerja sama pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim Baru- Keramasan. Adapun penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dan Direktur Utama PTBA Arsal Ismail di Jakarta Railway Center (JRC), Jakarta Pusat, Kamis, 12 Okotober.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, tujuan kedua perjanjian ini adalah untuk mengoptimalkan angkutan batu bara menggunakan kereta api.

Kata dia, kerja sama ini sangat penting karena manfaatnya yang sangat besar.

Lebih lanjut, Didiek mengatakan angkutan barang KAI hadir untuk dapat mendukung biaya logistik yang kompetitif dan mengurangi dampak eksternalitas seperti kemacetan, polusi, jalan-jalan yang rusak, serta meningkatkan daya saing global.

“Kelebihan angkutan barang menggunakan kereta api salah satunya adalah kapasitas daya angkut yang besar dibandingkan dengan moda transportasi lain. Satu gerbong bisa mengangkut 50 ton atau seukuran 2 truk kontainer. Bahkan, satu rangkaian KA angkutan batu bara di Sumatera bagian selatan dapat menarik 60 gerbong atau 3.000 ton sekaligus. Jika diangkut truk butuh kurang lebih 120 truk,” kata Didiek dalam keterangan resmi.

Didiek melanjutkan, sinergi BUMN antara KAI dan PTBA ini menjadi wujud core value AKHLAK untuk terus melakukan kolaborasi, yang diharapkan dapat memperoleh optimalisasi dan komitmen jangka panjang penyelenggaraan angkutan batu bara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sementara itu, Direktur Utama PTBA Arsal Ismail menyampaikan harapannya agar penandatanganan perjanjian kerja sama ini dapat mendukung rencana kenaikan produksi batu bara PTBA.

“Keandalan transportasi angkutan batu bara merupakan hal yang strategis untuk mendukung kinerja PTBA. Dengan ditandatanganinya perjanjian kerja sama ini, maka diharapkan PTBA bisa terus berkontribusi dalam menjaga ketahanan energi nasional,” ujar Arsal.

Arsal berharap, sinergi ini juga menjadi langkah awal untuk PTBA dan KAI melakukan kerja sama pengembangan lain ke depannya.

“Seperti yang juga kita tanda tangani bersama pada hari ini, kerja sama pengembangan angkutan Tanjung Enim Baru-Keramasan. Semoga ke depannya akan banyak berjalan kerja sama baru dalam membuka peluang jalur baru dan pengembangan bisnis baru lainnya,” ujarnya.

Angkutan batu bara PTBA menggunakan kereta api terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2021, KAI mengangkut total 25,4 juta ton batu bara PTBA. Lalu meningkat 13 persen pada 2022 menjadi 28,8 juta ton.

Sementara tahun 2023, total angkutan batu bara PTBA menggunakan kereta api ditargetkan mencapai 29,2 juta ton.

Dengan ditandatanganinya perjanjian ini, volume angkutan batu bara akan terus ditingkatkan sampai dengan tahun 2027, hingga mencapai 35 juta ton untuk relasi Tanjung Enim Baru-Tarahan dan Tanjung Enim Baru-Kertapati.

“Semoga PT KAI dapat selalu menjadi mitra andalan PTBA untuk bersama-sama berkembang dan maju demi kemajuan Indonesia,” tutup Arsal.