AS Segera Perbarui Aturan Ekspor Chip Canggih ke China
JAKARTA - Sebuah aturan pemerintah AS yang membatasi pengiriman chip canggih tertentu ke China telah direvisi. Kini aturan itu dalam proses pemeriksaan akhir. Dalam aturan itu menyebutkan bahwa pembatasan lebih lanjut terhadap chip yang dapat digunakan untuk kecerdasan buatan akan segera datang.
Pada minggu lalu, Reuters melaporkan bahwa pejabat AS telah memperingatkan China untuk memperkirakan aturan yang membatasi pengiriman peralatan semikonduktor dan chip kecerdasan buatan canggih ke China akan diperbarui bulan ini.
Sumber-sumber menyatakan bahwa pembaruan tersebut akan menambahkan pembatasan dan menutup celah dalam aturan yang pertama kali diumumkan pada 7 Oktober 2022, yang bertujuan melambatkan kemajuan teknologi dan militer China untuk melindungi keamanan nasional AS.
Sementara Juru bicara Departemen Perdagangan AS, yang mengawasi kendali ekspor, menolak memberikan komentar tentang laporan tersebut.
Baca juga:
- Denso dan Mitsubishi Electric dari Jepang Berinvestasi Rp15,7 Triliun dalam Bisnis Silicon Carbide Coherent
- Pekerja Amazon di Inggris Siap Lakukan Mogok pada Hari Black Friday
- EU Susun Strategi Agar Big Tech Fukung Pengembangan 5G dan Broadband
- RISC-V International: Pembatasan Terhadap Teknologi Open-Source Akan Hambat Kemajuan Chip dan Industri Teknologi Global
Sebelumnya aturan yang membatasi ekspor peralatan pembuatan chip diposting untuk pemeriksaan minggu lalu, Reuters melaporkan pada 5 Oktober.
Menurut situs web Kantor Manajemen dan Anggaran, Regulasi mengenai pengendalian chip kelas tinggi, sirkuit terpadu komputasi canggih (ICs), dan superkomputasi diterima untuk pemeriksaan pada 10 Oktober, .
Menurut mantan pejabat OMB, aturan pengendalian ekspor tidak diposting oleh OMB hingga ada kesepakatan antara Departemen Luar Negeri, Pertahanan, Perdagangan, dan Energi mengenai isinya. Tetapi masalah dapat tetap muncul sebagai bagian dari proses klarifikasi lintas agensi OMB, yang dapat melambatkan proses persetujuan.