Rayakan HUT ke-10, eFishery Beberkan Berbagai Capaian Ini
BANDUNG - eFishery, sebuah perusahaan teknologi akuakultur asal Indonesia merayakan hari jadinya ke-10 di Bandung, Jawa Barat, pada hari ini.
Perusahaan akuakultur pertama di Indonesia ini diketahui berdiri sejak 2013 dan telah mendisrupsi metode budi daya ikan dan udang tradisional dengan menyediakan solusi terintegrasi dalam ekosistem akuakultur dengan menawarkan platform end-to-end terhadap akses ketersediaan pakan, pendanaan, dan pasar untuk pembudidaya ikan dan udang melalui inovasi berbasis teknologi.
"Ketika pertama kali eFishery hadir di Indonesia, industri akuakultur masih merupakan industri yang belum banyak dilirik orang, sementara potensi dan pasarnya masih sangat menjanjikan bila dimanfaatkan dengan baik," ujar CEO & Co-Founder eFishery Gibran Huzaifah dalam konferensi pers di Bandung, Jawa Barat, Rabu, 11 Oktober.
Gibran menilai, bahwa saat ini industri perikanan di Indonesia telah tumbuh pesat dan cukup banyak perusahaan yang turut berpartisipasi dalam sektor perikanan budi daya dan perikanan tangkap dengan fokus yang berbeda.
"Sehingga, eFishery akan terus hadir membawa solusi yang inovatif berbasiskan teknologi untuk mendukung perkembangan industri akuakultur Indonesia dan ekosistem yang tergabung di dalamnya," katanya.
Pada kesempatan sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menyampaikan ucapan selamat hari jadinya untuk eFishery secara virtual.
Jokowi berharap, bahwa eFishery bisa menjadi penggerak kemajuan industri budi daya ikan dan udang di Indonesia.
"Selamat ulang tahun ke-10 untuk eFishery, semoga bisa terus menjadi penggerak kemajuan industri budi daya ikan dan udang di Indonesia, sekaligus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pembudidaya," ucapnya.
Adapun selama 1 dekade ini, eFishery telah berhasil memfasilitasi hingga Rp8 triliun total transaksi penjualan ikan dan udang, serta sebesar Rp4 triliun total transaksi penjualan pakan ikan dan udang.
eFishery diketahui telah menggandeng beberapa institusi finansial yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seperti Bank OCBC NISP, Amartha, Investree, dan Kredivo, untuk memberikan akses ekonomi digital yang inklusif bagi para pembudidaya ikan dan petambak udang melalui program Kabayan (Kasih, Bayar, Nanti).
Baca juga:
Selain itu, eFishery juga telah menyalurkan dana hingga Rp1,07 triliun bagi 24.000 pembudidaya ikan dan petambak di seluruh Indonesia.
Tak sampai disitu, eFishery turut menyumbang sekitar 3 persen terhadap PDB perikanan di Indonesia.
Hingga saat ini, eFishery telah menaungi 200.000 pembudidaya ikan dan petambak udang di 280 kota dan kabupaten di Indonesia dalam ekosistem yang menguntungkan dan berkelanjutan.