Bagikan:

JAKARTA - PT Multidaya Teknologi Nusantara (eFishery) telah berkontribusi memberikan pemasukan ke negara hingga lebih dari Rp3 triliun terhadap PDB sektor akuakultur Indonesia pada 2022.

Hal tersebut diketahui berdasarkan kajian yang telah dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) terkait dampak positif dari platform eFishery bagi perekonomian dan perkembangan industri akuakultur di Indonesia, termasuk bagi pembudidaya.

"Berdasarkan hasil riset yang kami lakukan, ekosistem eFishery berkontribusi sebesar Rp3,4 triliun atau setara 1,55 persen terhadap PDB sektor akuakultur Indonesia tahun 2022," kata Wakil Kepala LD FEB UI Paksi C. K. Walandouw kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 29 Maret.

Paksi menyebut, pihaknya menemukan adanya peningkatan taraf hidup, bisnis, dan produktivitas pembudidaya ikan dan petambak udang melalui adopsi teknologi, setelah bergabung dengan ekosistem eFishery.

Hingga saat ini, ekosistem eFishery diketahui telah digunakan oleh lebih dari 70.000 pembudidaya di 280 kota/kabupaten di Indonesia.

"Jumlah ini meningkat setiap tahunnya seiring dengan masih terbukanya potensi pengembangan budidaya ikan dan udang di Indonesia," ujar Paksi.

Terkait hal tersebut, Paksi juga telah memerinci hasil riset yang dilakukan pihaknya dan menunjukkan ekosistem eFishery memberikan peningkatan rata-rata omzet per bulan bagi pembudidaya ikan dan petambak udang yang dilihat berdasarkan skala.

Dia mencontohkan, untuk skala usaha kecil mengalami peningkatan omzet per bulan sebesar 1,7 persen (dari Rp63,8 juta menjadi Rp64,9 juta).

Sedangkan, skala usaha menengah meningkat paling besar 24,7 persen atau Rp123,1 juta (dari Rp499,3 juta menjadi Rp622,4 juta) setelah bergabung dengan eFishery.

"Pendapatan usaha di sektor akuakultur juga mengalami peningkatan setelah bergabung dengan eFishery," ucapnya.

Tak hanya itu, lanjut Paksi, berdasarkan klasifikasi jumlah tenaga kerja, rata-rata pendapatan usaha di sektor medium, large, dan small paling terpengaruh setelah bergabung dengan eFishery.

Segmen medium dengan jumlah pekerja dari 20 hingga 100 orang tumbuh secara signifikan lebih dari 88,7 persen.

Sementara, segmen besar (di atas 100 orang pekerja) dan segmen kecil (5 hingga 20 orang pekerja) rata-rata mengalami pertumbuhan pendapatan lebih dari 21,5 persen dan 1,2 persen.

Pada kesempatan sama, CEO eFishery Gibran Huzaifah mengatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk memberikan kontribusi dan mengembangkan industri akuakultur di Indonesia bersama dengan pembudidaya, serta pemangku kepentingan lainnya.

Gibran mengeklaim, pihaknya telah membantu pembudidaya ikan di berbagai daerah dengan memberikan akses pakan berkualitas yang lebih terjangkau, menghubungkan mereka dengan institusi keuangan yang diawasi oleh OJK, serta membuat platform lapak penjualan ikan, sehingga mereka dapat menjual hasil panen tepat waktu dengan harga terbaik.

"Melalui riset ini, kami bisa melihat secara langsung progres yang signifikan dari cita-cita kami. Kami sangat senang bahwa 76,5 persen pembudidaya ikan dan petambak udang optimis untuk memajukan bisnis mereka di masa depan bersama eFishery," ungkap dia.

"Melalui teknologi, kami berharap bisa melakukan hal yang lebih baik bagi petani di Indonesia untuk tumbuh bersama eFishery," pungkasnya.