Kemenag Libatkan BRIN untuk Pemasangan Chattra di Stupa Candi Borobudur
MAGELANG - Kementerian Agama akan melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) soal pemasangan Chattra atau payung di puncak stupa utama Candi Borobudur.
"Kami juga meminta bantuan teman-teman dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional)," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kemenag Supriyadi di Magelang dilansir ANTARA, Selasa, 10 Oktober
Untuk pemasangan Chattra, pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait, karena pengembangannya tidak serta-merta menjadi kewenangan dari Kemenag.
Menurutnya, Kemenag sudah berkirim surat kepada BRIN agar dibantu riset tentang rencana kebijakan pemasangan Chattra di puncak stupa Candi Borobudur.
"Karena ini bicara bangunan, bangunan warisan dunia harus melibatkan berbagai pihak, dan termasuk melibatkan mereka yang memiliki kepentingan di dalamnya," ujar dia.
Dia mengatakan pemasangan Chattra ini dibahas dalam rapat lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) pada 1 Juli 2023 yang dipimpin Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).
Baca juga:
- Sekjen Kementan Mengaku Nyaman Usai Diperiksa 11 Jam: Penyidiknya Ramah
- Survei IPN: Elektabilitas Prabowo Menurun Jika Dipasangkan dengan Gibran
- Sekjen Gerindra Anggap Jokowi Beri ‘Kode Keras’ Kala Tunjukkan Kearakban dengan Prabowo-SBY
- Kombes Irwan Anwar Menghadap Kapolda Jateng Sebelum Diperiksa di Kasus SYL Diperas Pimpinan KPK
Bagi umat Buddha, kata dia, pemasangan Chattra akan menjadi salah satu kesempurnaan yang menambah aura spiritualitas umat Buddha
"Kami memaknai dengan dibangunnya Chattra tersebut akan memberikan aura dari spiritualitas umat Buddha," katanya.
Sementara terkait pro dan kontra pemasangan Chattra oleh para arkeolog, Pemerintah akan terus melakukan diskusi dan dicari titik temu agar dapat diterima semua pihak.
Hal senada diungkapkan Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo yang menyatakan bahwa pemasangan Chattra merupakan penyempurnaan keagungan Candi Borobudur.
"Sangat penting memaknai chatra tidak hanya dari sudut pandang arkeologi semata, namun juga dalam perspektif spiritualitas agama Buddha," katanya.