Ditahan Junta Militer Myanmar, Keluarga Minta Profesor Ekonomi Australia Dibebaskan

JAKARTA - Keluarga Profesor Ekonomi asal Australia, Sean Turnell, mendesak junta militer Myanmar untuk segera membebaskan pakar ekonomi dari Macquarie University, Australia tersebut. 

Turnell diketahui menjadi salah satu penasihat ekonomi bagi Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi. Ia ditahan beberapa hari setelah kudeta Myanmar pada 1 Februari lalu. 

“Kami putus asa karena Dr. Sean Turnell, anggota keluarga tercinta kami dan seorang akademisi yang dihormati secara internasional, telah ditahan di Myanmar,” kata keluarga Turnell dalam sebuah pernyataannya seperti dilansir The Irrawaddy.

Keluarga tersebut mengatakan bahwa Turnell telah jatuh cinta pada Myanmar, bekerja atas namanya selama lebih dari dua dekade.

Keluarganya menambahkan bahwa Turnell telah memberikan pekerjaan, investasi, dan harapan bagi banyak orang termiskin di Myanmar tanpa memikirkan imbalan atau perhatian untuk keuntungannya sendiri.

“Dia hangat dan baik hati, murah hati, dan selalu memikirkan orang lain sebelum dirinya sendiri. Bahkan sekarang, di mana pun dia ditahan, kami tahu bahwa pikiran dan perhatiannya tertuju pada mereka yang mengkhawatirkannya," terang pihak keluarga.

Sebelumnya, Pemerintah Australia melalui Kementerian Luar Negeri telah meminta junta militer Myanmar segera membebaskan Turnell. Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan, pihaknya juga sudah memanggil Duta Besar Myanmar atas penahanan ini. 

"Kami telah meneyrukan pembebasan segera Profesor Turnell, warga negara Australia dari penahanan di Myanmar. Kedutaan kami telah memberikan dukungan ekstensif kepada Profesor Turnell selama cobaan berat ini," kata Payne melansir Reuters.