Super Bowl Ads: Iklan dengan Kadar Gairah Sebesar Pertandingan

JAKARTA - Rangkaian acara pertandingan Super Bowl LV sukses diadakan pada Minggu, 7 Februari kemarin. Meski pandemi COVID-19 melanda, antusiasme penonton tetap tinggi.

Selain pertandingan, acara Super Bowl banyak dinantikan karena segmen iklan yang tayang sepanjang acara. Disebut Super Bowl ads, segmen iklan ini menjadi sebuah kesegaran baru dalam penayangan Super Bowl setiap tahunnya.

Dengan jumlah penonton yang besar, perusahaan mulai berlomba-lomba untuk mendapat slot penayangan iklan mereka dalam acara Super Bowl. Strategi ini dipercaya dapat membangun kesadaran masyarakat dan menjadi viral.

Melansir Sporting News, biaya pemasangan iklan di Super Bowl terus mengalami peningkatan. Tahun pertama gelaran Super Bowl, mereka hanya memasang biaya 37 ribu dolar AS di tahun 1967. Namun tahun 2020, harganya menjadi 5,6 juta dolar AS untuk 30 detik.

Setiap tahunnya, ada banyak brand langganan yang tidak pernah absen menayangkan iklan. Di antaranya Master Lock, Coca Cola, Budweiser, Doritos, Go Daddy, dan masih banyak lainnya.

Masih Relevan

Di tengah tingginya persaingan iklan media sosial seperti Instagram atau TikTok, perebutan slot Super Bowl ads terus berlangsung hingga saat ini.

Apakah beriklan di televisi masih relevan? Jawabannya masih. Pada tahun 2015, pagelaran Super Bowl XLIX ditonton lebih dari 114 juta orang di Amerika Serikat. Ini adalah sebuah perolehan angka yang fantastis dan menandakan masyarakat Amerika Serikat menantikan Super Bowl dan sederet iklannya.

Sejak itu, Super Bowl ads menjadi sebuah fenomena budaya yang berdampingan dengan pertandingan itu sendiri.

“Ada sebuah sifat simbolis tentang iklan Super Bowl di mana iklan ini tidak sama dengan platform lainnya. Iklan Super bowl sebelumnya hanyalah iklan (semata). Setelah beberapa dekade, iklan itu bagaikan sebuah pertunjukan dua minggu,” kata Tim Calkins, profesor marketing di Kellogg School of Management kepada CNN Business.

Tahun 2019, saham Pepsi meningkat 0,8 persen setelah menayangkan iklan berjudul More Than Ok di Super Bowl LIII. Iklan ini menampilkan Steve Carell, Cardi B, dan Lil Jon yang berkumpul membawa pesan bahwa minum Pepsi lebih dari sekadar OK. Lagu I Like It dari Cardi B yang saat itu menjadi hits dapat terdengar dalam iklan Pepsi.

>

Toko elektronik RadioShack mengalami peningkatan saham sekitar 7 persen setelah menyiarkan iklan Super Bowl di tahun 2014. Iklan ini berjudul They Want Their Store Back yang menceritakan sisi lama dan baru RadioShack. Diketahui, saat itu, RadioShack mengalami masa terpuruk yang mengancam perusahaan mereka.

>

Iklan Super Bowl menjadi sebuah segmen ikonik karena mereka menyajikan cerita yang tidak diprediksi, sinematografi berkualitas, bahkan seringkali menggunakan efek spesial. Selain itu, penggunaan selebritas sebagai cameo dalam iklan adalah hal yang dapat menarik perhatian masyarakat.

Salah satu yang terbaru adalah iklan Cadillac yang diperankan Timothee Chalamet dan Winona Ryder. Mereka melakukan tribute untuk film Edward Scissorhands karya Tim Burton yang dirilis pada tahun 1990.

>

Iklan Cadillac ini menyesuaikan plot cerita film di mana Edgar Scissorhands (Chalamet) memiliki tangan yang sama seperti ayahnya dan ia tidak bisa beraktivitas dengan bebas. Ibunya, Kim (Ryder) memberikan mobil Cadillac LYRIQ dengan teknologi hands free driving sehingga Edgar bisa menyetir tanpa menggunakan tangan.

Dapat disimpulkan, ketiga iklan ini memiliki konsep cerita menarik dengan kehadiran selebritas yang dapat mencuri perhatian penggemar sang artis.

Film Jadi Iklan

Tidak hanya mengiklankan produk, sebuah rumah produksi juga mempromosikan film terbaru mereka melalui Super Bowl ads. Seperti menayangkan iklan lainnya, rumah produksi berharap iklan trailer film yang tayang dapat mendatangkan keuntungan materi ketika nantinya film tersebut ditayangkan di bioskop.

Namun, mengingat masih dalam situasi pandemi, banyak rumah produksi yang memilih menyimpan rapat promosi untuk film mereka. Tahun ini, hanya beberapa trailer film yang tayang adalah F9: The Fast Saga, Raya and the Last Dragon, The Falcon and the Winter Soldier, dan Coming 2 America.

Sebagian lainnya adalah trailer eksklusif yang ditayangkan perdana di Super Bowl, yakni Nobody dan Old serta trailer serial The Equalizer dan Clarice dari CBS.

>

Banyak rumah studio memilih untuk tidak beriklan pada Super Bowl LV. Bioskop yang masih ditutup membuat mereka tidak akan beriklan kalau mereka sendiri tidak tahu perilisan pastinya.

Sedikit kilas balik, tahun 2020, banyak trailer film tentpole yang disiarkan secara eksklusif di Super Bowl: A Quiet Place II, Sonic the Hedgehog, Top Gun: Maverick, No Time to Die, Black Widow, serta Mulan. Tetapi satu tahun berlalu, hanya dua film dari daftar di atas yang sudah dirilis. Sisanya harus mengalami penundaan tayang secara berulang kali.

Dengan segala perbedaan tahun ini, Super Bowl tetap berhasil menjual seluruh slot iklan. Melansir Variety, dengan tarif 5,5 juta dolar AS, para pengiklan tertarik dengan penayangan Super Bowl.

Lantas, iklan Super Bowl menjadi investasi besar bagi perusahaan. Meskipun tidak selalu menghasilkan keuntungan fantastis namun terkadang mengikuti animo Super Bowl setidaknya meningkatkan brand image perusahaan.