Tekan Munculnya Hotspot Pemicu Karhutla, BNPB Tebar 1.000 Kg Garam di Kalsel
KALSEL - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menabur 1.000 kilogram garam atau NaCL untuk membuat hujan buatan guna menekan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan dampak kekeringan di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Perwakilan dari BNPB Kapten Achmad Nur Wahyudi mengatakan dilakukannya teknologi modifikasi cuaca (TMC) ini akan dimulai pada Minggu, 8 Oktober 2023.
"Semoga upaya ini bisa berhasil sesuai rencana," harap Ahmad di Banjarmasin, Kalsel, Jumat 6 Oktober, disitat Antara.
Pelaksanaan TMC ini menggunakan pesawat Cessna C208B/PK-SNS. Adapun are yang ditabur Radial 360-90 DME 0-60NM, meliputi wilayah Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru, Kabupaten Tapin, dan Kabupaten Tanah Bambu.
Sedangkan penerbangan kedua untuk TMC di Kalsel meliputi wilayah Kabupaten Banjar, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tabalong.
Kalsel diketahui menjadi zona karhutla. Titik api atau hotspot di Kalsel terbilang banyak.
Pemadaman dilakukan lewat jalur darat oleh personel badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), juga dibantu pihak TNI-Polri, badan pemadam kebakaran dan masyarakat umum. Sementara via udara, pemadam menggunakan metode water bombing dengan helikopter.
Baca juga:
Sejak awal 2023, Pemprov Kalsel terus berupaya memitigasi mengatasi masalah serius yang muncul selama musim kemarau, seperti karhutla dan kekeringan.
Upaya ini mencakup pembukaan pintu air, pengaliran air melalui kanal-kanal yang sudah ada, serta pembuatan kanal baru dengan bantuan alat berat untuk membasahi lahan-lahan yang berpotensi menjadi titik api.
Upaya pembasahan lahan akibat titik api pun terus dilakukan Pemprov Kalsel yang berkolaborasi dengan TNI/Polri, Pemkab Banjar, Pemkot Banjarbaru serta Pemkot Banjarmasin.
Agar lebih optimal, pembasahan dibagi dalam beberapa titik/posko yang penanggung jawabnya telah ditentukan.