Bagikan:

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan dua unit helikopter untuk membantu memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

BNPB terpaksa menerjunkan dua unit helikopter untuk melakukan water bombing karena lokasi kebakaran hutan dan lahan gambut di wilayah Pengayuan Jembatan Dua, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru, sulit mendapatkan pasokan air.

Kencangnya angin di lokasi itu membuat kobaran api semakin menjalar dan meluas ke arah permukiman warga.

Selain itu, angin yang bertiup kencang menimbulkan kabut asap yang mengganggu arus lalu lintas di jalan nasional yang menghubungkan sejumlah kabupaten dan kota di Kalsel.

Personel BPBD Kalsel, Rahmat Hidayat mengatakan dua unit helikopter BNPB telah dikerahkan ke lokasi karhutla untuk memadamkan kobaran api yang melanda lahan gambut di Pangayuan Jembatan Dua, Kota Banjarbaru. Namun, upaya itu belum mampu mencegah agar kobaran api tak meluas. Hal ini karena kondisi kencangnya angin di lokasi.

"Kemudian untuk helikopter BNPB sudah bekerja. Mudah-mudahan cuaca membantu kita. Untuk sekarang kering tidak ada sumber air yang dekat dengan lahan," ujar Rahmat, Jumat 18 Agustus.

Sejauh ini, kobaran api telah menghanguskan 5 hektare lahan gambut di lokasi itu. Tak hanya itu, pekatnya kabut asap telah mengakibatkan arus lalu lintas terganggu karena jarak pandang yang terbatas. Kabut asap juga telah membuat mata sejumlah pengendara motor perih.

"Sudah sekitar 5 hektare yang terbakar dan mungkin akan semakin meluas. Jelas perih mata, jalanan kan arus lalu lintas juga padat," imbuhnya.

Diberitakan, kebakaran hutan dan lahan yang melanda Kota Banjarbaru, telah terjadi sejak Senin lalu. Hingga kini, titik api baru terus bermunculan karena kondisi cuaca kemarau dan panas terik.

Karhutla itu telah mengakibatkan munculnya kabut asap yang mengganggu arus lalu lintas dan aktivitas masyarakat setempat. Hal ini karena selain mengakibatkan mata perih dan jarak pandang yang terbatas, kabut asap juga membuat kualitas udara makin memburuk.